Minggu, 23 Desember 2012

TUGAS PENGANTAR BISNIS BAB 14 - Bisnis Internasional -


Aditya Siswantara
2021 2254
1EB09

Bisnis internasional

Pengertian Bisnis Internasional secara singkat adalah semua transaksi bisnis baik swasta maupun pemerintah yang melibatkan dua negara atau lebih.

1. HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis internasional adalah sebuah kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas-batas suatu negara.  Transaksi bisnis seperti ini adalah transaksi bisnis internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade), ada juga yang menyebutnya sebagai Pemasaran Internasional atau International Marketing. Di lain pihak, transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain juga disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu:

a. Perdagangan Internasional (International Trade)

Perdagangan internasional yaitu proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah mendapatkan manfaat perdagangan atau gains of tride.

Manfaat Perdagangan Internasional:

1.       Saling bertukar teknologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi

2.       Menjalin persahabatan antar negara

3.       Dapat membuka lapangan pekerjaan di negara yang menjadi tujuan pemasaran

4.       Dapat menambah jumlah dan kualitas barang 

5.       Meningkatkan penyebaran sumber daya alam yang dibutuhkan oleh negara lain.

b. Pemasaran Internasional (International Marketing)

Pemasaran Internasional dianggap punya andil yang besar dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang terus menyebar dan berubah dari waktu ke waktu.  Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional (International Business) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan bisa melakukan suatu transaksi bisnis dengan negara lain, dengan perusahaan lain  ataupun dengan masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya adalah upaya yang dilakukan untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.

2. ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL

Alasan suatu negara melakukan bisnis internasional antara lain:

1. Tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang dibutuhkan dan diinginkan

2. Apabila suatu negara mengalami kondisi dimana lebih murah membeli dibanding memproduksi 

3. Penjualan secara langsung dapat meningkatkan kondisi keuangan suatu negara. Semakin luas suatu negara memasarkan produknya, semakin banyak pula untung yang akan didapat oleh negara tersebut 

4. Suatu Negara ingin melakukan perdagangan internasional karena ingin melaksanakan transfer  teknologi, dimana transfer teknologi modern berjalan lebih cepat karena teknik produksi yang efisien dapat dipelajari dan diterapkan dengan mudah. Cara-cara manajemen yang lebih  modern pun dapat dengan mudah diserap dan diterapkan.


a. Konsep Keunggulan Absolut

Adam Smith mengemukakan pendapatnya bahwa setiap negara akan mendapatkan manfaat  perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang ketika negara tersebut punya keunggulan mutlak, serta mengimpor barang ketika negara tersebut punya  ketidakunggulan mutlak. Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. Biaya transport ditiadakan.

b. Konsep Keunggulan Komparatif

Teori keunggulan komparatif adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya,  perdagangan internasional terjadi jika ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia  menjelaskan bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak dengan biaya yang lebih sedikit dibanding negara lainnya.

c. Potensi Pasar Internasional

Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk, daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Struktur penduduk yang bervariasi membuat Perusahaan Multinasional harus memikirkan daerah mana yang cocok untuk memasarkan produknya. Daya beli yang bervariasi membuat perusahaan tersebut harus membuat dan memasarkan produk yang sesuai sehingga dapat menjangkau semua golongan. Pola konsumsi masyarakat yang tinggi mempermudah perusahaan tersebut menjual produknya dan mereka akan meningkatkan jumlah produksinya secara bertahap, sementara pola konsumsi yang rendah akan menyulitkan perusahaan memasarkan produknya sehingga mereka akan menurunkan jumlah produksinya secara bertahap.

3. TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL

Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya perlu menjalankan beberapa tahapan,  baik  tahap yang  paling sederhana dimana tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Proses-proses tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
      1.       Ekspor Insidentil
2.       Ekspor Aktif
3.    Penjualan Lisensi
4.    Franchising
5.    Pemasaran di Luar Negeri
6.    Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri

4. HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL

Pelaksanakan bisnis internasional memiliki hambatan yang jauh lebih besar ketimbang di pasar  domestik. Negara lain pasti punya kepentingan tersendiri untuk menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Selain itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan  negeri sendiri. Oleh karena itu, ada beberapa hambatan dalam memasuki bisnis internasional yaitu:

1. Batasan kuota dan tarif bea masuk:

Batasan kuota dalam bisnis internasional adalah apabila ada suatu negara yang tidak memperbolehkan transfer barang dalam jumlah yang besar. Sementara tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.

2. Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural:

Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun tulis.  Pengaruh sosial budaya dalam bisnis internasional contohnya: Indonesia sebagai Negara berpenduduk mayoritas Islam, pasti menolak kehadiran Perusahaan Internasional yang menjual makanan haram,  semisal babi. Selain itu dalam hal busana, Perusahaan fashion tidak akan memasarkan produk bikini dan pakaian terbuka lainnya karena tidak cocok dengan kultur masyarakat Indonesia yang berpakaian sopan dengan ciri khas busana yang tertutup.            

3. Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan:

Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis antar kedua Negara tersebut. Ketentuan hukum ataupun perundang-undangan yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis  internasional. Contoh: Saat demokrasi terpimpin, Indonesia cenderung berpihak pada blok timur,  sehingga kedekatan Indonesia dengan Cina dan Rusia menyebabkan renggangnya hubungan Indonesia dengan negara blok barat dalam berbagai hal termasuk perdagangan barang ke dan dari negara blok barat.

 4. Hambatan operasional:

Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional, antara lain:  

>Transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Keadaan ombak besar yang mengganggu perjalanan kapal laut ataupun kondisi cuaca yang mempengaruhi lalu lintas pengiriman barang melalui udara adalah salah satu contoh masalah transportasi  penghambat kegiatan pengiriman barang sementara waktu. Keadaan dapat lebih gawat apabila barang yang dikirim adalah barang yang cepat berada dalam kondisi tidak layak semisal ikan.  Waktu pengiriman barang yang tidak sesuai terkadang membuat Negara yang dituju langsung meng-cancel pembelian produk tersebut.

> Peraturan atau kebijakan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi industri-industri di dalam negeri agar tidak disaingi oleh industri-industri dari luar negeri yang masuk ke dalam negara tersebut.

Contohnya: ada proteksi atas barang-barang Cina yang berupa industri alat-alat tulis untuk tidak masuk ke dalam pasar Indonesia, sehingga Perusahaan alat-alat tulis buatan Indonesia dapat lebih laris di pasar lokal, selain itu pemerintah biasanya memberi pinjaman untuk pengembangan usaha kepada  perusahaan tersebut sehingga suatu saat dapat bersaing di pasar internasional.

> Perbedaan tingkat upah:
Dapat dicontohkan apabila ada perusahaan multinasional yang dalam perluasan usahanya ke suatu Negara, memberikan upah kepada karyawannya  terlalu kecil dikarenakan berbagai hal semisal kurs mata uang.

5. JENIS-JENIS PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Perusahaan multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan  tetapi perusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara – negara lain (negara cabang). Berikut jenis-jenis perusahaan multinasional yang sangat terkenal:

  1.  DUNKIN’ DONUTS
          Dunkin’Donuts pertama kali masuk ke Indonesia melalui Penanaman Modal Asing Langsungnya dengan membuka perusahaan pertamanya di Jakarta. Dunkin’ Donuts sebelumnya juga telah membuka cabang-cabangnya (franchise) di berbagai negara, seperti negara-negara di Eropa.  Dunkin’Donuts pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota Boston, Amerika Serikat pada tahun 1940 (dengan nama awal Open Kettle). Kemudian perusahaan ini terus tumbuh dan berkembang hingga akhirnya pada tahun 1970, Dunkin’Donuts telah berhasil menjadi perusahaan dengan merek internasional. Kemudian pada tahun 1983 perusahaan Dunkin’Donuts dibeli oleh Domecq Sekutu (Allied Domecq) yang juga membawahi Togo’s dan Baskin Robins. Di bawah  Allied Domecq, perluasan pasar Dunkin’Donuts secara internasional semakin diintensifkan. Hingga akhirnya gerai Dunkin’Donuts tersebar tidak hanya di benua Amerika saja, tetapi juga meluas ke benua-benua seperti  Eropa dan Asia. Di Indonesia sendiri, Dunkin’ Donuts mulai merambah pasarnya pada tahun 1985 dengan gerai pertama didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Khusus wilayah Indonesia, master franchise Dunkin’Donuts dipegang oleh Dunkin’ Donuts Indonesia. Saat pertama kali Dunkin’Donuts membuka gerai pertamanya di Indonesia (pada tahun 1980-an), tidak ada reaksi keras dari masyarakat untuk menentang perusahaan tersebut masuk. Masyarakat cenderung menyambut positif upaya perusahaan tersebut dalam memperluas jaringan  pasarnya. Mereka merasa senang atas hadirnya Dunkin’Donuts di Indonesia.

2.       LEVI’S JEAN 

Sebuah kisah menggambarkan sejarah  celana jeans yang telah diciptakan oleh Levi Strauss tahun 1880 ini, delapan tahun setelah jeans masuk ke Amerika Serikat (AS) tahun 1872. Jeans Levis pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Kain celana ini biasa dipakai oleh angkatan laut. Orang Prancis menyebut celana ini dengan sebutan  “bleu de Génes”, yang berarti biru Genoa. Meski tekstil ini pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan yang mengadu peruntungannya ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas. Levi Strauss & Co. adalah produsen pakaian di Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1853 oleh Levi Strauss. Perusahaan ini bersifat internasional dengan 3 divisi geografis yaitu:
1.    Levi Strauss North Americas, bermarkas di San Francisco,
2.    Levi Strauss Europe, dengan markas di Kota Brusel,
3.    Levi Strauss Asia Pacific, markas di Singapura.

Jumlah karyawan perusahaan Levi Strauss & Co.  sampai saat ini telah mencapai sekitar 8.850 di seluruh dunia.

3.       EPSON

Awalnya EPSON yang ada saat ini memang bukan berasal dari Indonesia, produk asal Jepang ini menjadikan Indonesia sebagai pusat produksinya. EPSON sesungguhnya berawal dari usaha jam merek Seiko. Ya, merek jam yang terkenal itu merupakan cikal bakal berdirinya EPSON. Boleh dibilang EPSON adalah anak kandung Seiko. Didirikan Hisao Yamazaki pada 1942, Seiko berada di bawah bendera Daiwa Kogyo. Kala itu, Seiko amat terkenal akan keunggulannya dalam teknologi presisi kinetiknya. Teknologi ini sangat memperhatikan detail, ketepatan, serta keakuratan secara mekanis dan berulang. Sebuah  teknologi yang mencerminkan gaya hidup orang Jepang.

4.       KFC

KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket. Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939 di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut). Sanders  menjual seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu telah dijual kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan Tricon Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997, Tricon terpisah dari PepsiCo.  Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk (IDX: FAST) yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta.

 5.       LG

Didirikan pada 1947, Lucky  Chemical Industrial Co. (sekarang disebut LG Chemical), adalah merupakan perusahaan kimia pertama di Korea. Perusahaan ini merupakan sebuah kerja sama antara keluarga Koo dan Heo, yang memiliki bisnis yang telah saling bersaing satu sama lain untuk beberapa generasi. Grup ini memperluas ke peralatan rumah tangga pada tahun 1958 di bawah nama Goldstar Electronics Co. GeumSung being Planet Venus (sekarang disebut LG Electronics), yang merupakan perusahaan elektronik pertama di negara tersebut.  LG Indonesia didirikan pada 15 Desember 1990 yang berpusat di Gedung Garuda Indonesia.

6.       BLACKBERRY

Berawal dari perusahaan kecil dengan modal hasil pinjaman, RIM berkembang menjadi perusahaan yang paling di kagumi dan di hormati di Kanada. Kisah sukses perusahaan dengan nama lengkap Research In Motion Ltd ini, berawal dari keinginan seorang pemuda yang di drop out dari kampusnya  untuk membuktikan diri. Adalah seorang berkebangsaan Yunani bernama Mike Lazardis yang berimigrasi  dari Turki ke Kanada pada tahun 1967. Pada usianya yang ke 23, Lazardis mendapat kenyataan pahit karena di keluarkan dari Universitas Waterloo, dimana dia mendalami teknik elektro. Lazardis mendapat pinjaman modal usaha dari teman dan keluarganya. Dengan modal tersebut, Lazarsis dan dua temannya mendirikan RIM di Waterloo,Ontario Kanada pada tahun 1984. BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub.

Sumber :
> http://www.google.com
> http://www-bisnis.org/pengertian-bisnis-internasional
> http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/bisnis-intern
> http://wahyudanu93.blogspot.com/2012/01/bab-14-bisnis-internasional.html
> http://zainal33.wordpress.com/2012/05/07/kebijaksaan-pemerintah/
> http://bugiskha.wordpress.com/2012/04/13/alasan-dan-manfaat-dari-perdagangan-internasional/

TUGAS PENGANTAR BISNIS BAB 13 -Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis -


Aditya Siswantara
2021 2254
1EB09

Pengertian Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis
Tanggung Jawab Sosial (Social Responbility)  merupakan etika untuk mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja atau suatu usaha bisnis agar dapat menjalankan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya. Contohnya adalah : bertanggung jawab terhadap investor  untuk memaksimalkan pekerja, konsumen,  profit, dan aspek bisnis lainnya.

1. BENTURAN TERHADAP KEPENTINGAN MASYARAKAT
Proses produksi sering menghadirkan benturan kepentingan antara masyarakat dengan perusahaan.  Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali karena perusahaan menimbulkan polusi (udara, air limbah, suara bahkan mental kejiwaan). Diperlukan pengelolaan lingkungan yang baik (dengan menerapkan AMDAL) agar masyarakat sebagai pemilik faktor produksi tidak merasa dirugikan.

Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Dalam mejalankan suatu tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:
1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan dalam untung-rugi perusahaan. Sehingga pengelolaan lingkungan dan sumbangan kepedulian kepada masyarakat sekitar seringkali diabaikan.
2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya yang menjadi aspek pendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manajemen terbuka, hubungan industrialis Pancasila, Pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh-contoh penerapan manajemen yang berorientasi hubungan kemanusiaan.

2. DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis salah satunya adalah pada Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.

Manfaat penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :

a. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif. Hal ini menyebabkan semua aspek dapat dikerjakan, diperoleh, dan diawasi dengan maksimal.

b. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik. Hubungan baik ini adalah hal terpenting dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

c. Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan meningkatnya produktivitas kerja.

d. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari pemasaran suatu perusahaan.

e. Peningkatan mutu produksi yang disebabkan oleh terbentuknya rasa pengabdian dan kebahagiaan  karyawan.

3. ETIKA BISNIS

Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis,yitu sebagai berikut:
a. Hubungan Antara Bisnis Dengan Konsumen: Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Pertemuan selalu ada untuk membahas aspek harga dan kualitas suatu barang.

b. Hubungan Dengan Karyawan: Bentuk hubungan ini meliputi: penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi, maupun pemberhentian (determination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara  objektif dan jujur.

c. Hubungan Antar Bisnis: Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir, maupun distributornya. Contoh hal yang didiskusikan yaitu: analisis harga dan kualitas produk yang harus menyesuaikan keinginan pasar, serta  pengiriman barang ke daerah yang dianggap sebagai  pusat pemasaran.

d. Hubungan Dengan Investornya: Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghindari pengambilan keputusan yang keliru.

e. Hubungan Dengan Lembaga-Lembaga Keuangan: Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan Laporan Keuangan. Kejujuran menjadi sangat penting disini karena menyangkut kepentingan masyarakat umum mengenai pajak. Perusahaan yang mempermainkan hal ini  dianggap melanggar hukum, semisal: membuat laporan keuangan palsu yang disetujui oleh petugas pajak yang meminta uang dalam jumlah yang besar.

4. BENTUK - BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

Penerapan dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat. Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :

* Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.

* Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.

* Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.

* Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Contohnya adalah Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.

* Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.

Referensi:
>http://www.google.co.id/search
> http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis-20/
> http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis/
>http://wahyudanu93.blogspot.com/2012/01/bab-13-tanggung-jawab-sosial-suatu.html