Senin, 14 Oktober 2013

Tulisan untuk Ekonomi Koperasi ke-2. Cara membangun Peradaban Islam

Nama    :               Aditya Siswantara
NPM      :               2021 2254

Kelas     :               2EB01

Cerita Pembuka:

Kehidupan bermasyarakat di berbagai negara Dunia semakin jauh dari peradaban yang damai seperti Kaum Madaniyah dahulu, bahkan Negara islam seperti Syria mengalami konflik yang besar. Saya akan menjelaskan tentang konflik yang berkepanjangan di Syria, Ini semua berawal dari demonstrasi rakyat pada tahun 2009 lalu menjadi konflik bersenjata yang pecah sejak tahun 2011 lalu itu, telah membuat dua juta rakyat Suriah mengungsi ke negara-negara tetangga,  paling banyak ke Yordania. Hingga 2013, konflik bersenjata di Suriah telah membuat jutaan penduduknya mengungsi dan sudah menewaskan lebih dari 70 ribu orang.   Pemerintah Rusia yang anti-barat akan bergabung dengan Cina, Iran dan Korea Utara meski  bukan lewat angkatan bersenjata tetapi Rusia mengirim teknologi senjata kepada pemerintah Syria untuk menghadapi Oposisi Syria yang disokong Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa serta Liga Arab.

Menurut pendapat saya, oposisi yang sekarang berjuang melawan pemerintahan diktator Al-Assad adalah golongan masyarakat yang dilatih dan dipersenjatai oleh Amerika Serikat, buktinya adalah banyak dari oposisi memegang senjata canggih dan teknologi peluncuran roket lewat IPAD yang tidak mungkin dimiliki tanpa bantuan Amerika Serikat yang sering melakukan transaksi senjata dengan negara-negara dunia. Negara Barat berupaya untuk menggulingkan Syria yang merupakan perisai perlindungan terakhir Iran, salah satu negara islam terbesar di dunia dari jeratan Amerika dan koloni baratnya yang berupaya terus melakukan pengambilan sumber daya alam jenis minyak yang sangat banyak jumlahnya dengan kedok menjaga perdamaian dunia dari serangan nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya yang katanya dimiliki oleh negara timur tengah seperti Irak. Setelah rezim anti barat di Libya runtuh, maka sasaran berikutnya adalah Syria, saya sebagai umat Islam tidak akan mau kalau negara-negara Islam diambil alih oleh Amerika Serikat yang akan menghancurkan kesejahteraan rakyat di dunia, oleh karena itu kita sebagai umat Muslim lebih baik membangun fondasi awal peradaban muslim di dunia, langkah langkah awal membangun hal tersebut akan saya terangkan di sini:

1. Muslim dan Muslimah harus menguasai banyak pengetahuan yang terdapat di dunia ini dan memiliki pengendalian dengan iman

Sebagai generasi penerus masa depan bangsa ini, kita harus mulai menguasai ilmu karena dengan ilmu lah kita dapat dipandang hebat oleh orang lain dan bangsa lain, dengan ilmu lah kita dapat memajukan ekonomi masyarakat kita dengan membuat berbagai badan usaha dan produksi teknologi, dengan ilmu lah kita dapat mempertahankan keadaan damai Negara kita dari ancaman Negara lain, maka kita harus sungguh sungguh menuntut ilmu, diawali dengan niat yang baik, segala perbuatan yang positif tentu menjadi berkah ketika kita berniat baik dengan mempedulikan saudara-saudara kita, tetapi perbuatan positif sekalipun akan dikecilkan pahalanya jika kita punya niat yang kurang baik apalagi dengan membesarkan ke-egoisan kita sendiri. Seorang muslim maupun muslimah harus memiliki kepercayaan diri tinggi karena pusat semua ilmu adalah Al-Qur’an yang umat Islam miliki, umat islam juga harus percaya diri dalam menghadapi kesulitan-kesulitan karena ALLAH SWT. selalu ada dan terasa kehadiran-NYA dalam diri kita, meskipun kita tidak melihatnya, layaknya rasa manis yang kita rasakan ketika kita meneguk teh, bukannya rasa manis itu tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan dengan nikmat, benar?

Sebagai generasi Muslim yang harus mahir dalam ilmu apapun, tentu saja kita juga harus bersahaja, terutama adab kita, adab kepada pemberi ilmu haruslah baik, guru-guru dan dosen-dosen harus kita hormati dan kita buat mereka merasa dipedulikan, ketika kita memberi salam kepada pemberi ilmu kita, maka lebih baik kita ucapkan sapaan setelah salam, sehingga kita akan berbicara dengan dia dan hubungan baik itu dapat membuat hati mereka bahagia, bahkan lebih baik jika kita memberikan mereka bingkisan sebagai timbal balik kebaikan mereka yang telah memberikan ilmu kepada kita.

Ilmu yang kita tuntut haruslah memiliki dua kriteria, yaitu:

a.  Ilmu yang mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.  

Apabila kriteria ini dipelajari maka ALLAH SWT. Membuat ilmu kita menjadi berkah, berkah yang dimaksud adalah kesejahteraan bagi semua orang yang ada di sekitar kita, contoh kecil kesejahteraan adalah kebahagiaan seseorang dalam menjalani hidup. Apabila ilmu yang kita pelajari tidak mendekatkan diri kita kepada ALLAH SWT.  Bahkan menjauhkan kita dari-NYA, maka ilmu tersebut tidak berkah untuk kita tuai, seperti ilmu filsafat tetapi didalamnya terdapat unsur atheis  maka apabila ada niatan untuk melakukannya di masa depan, itu sudah merupakan penyimpangan dari syarat ilmu yang harusnya kita pelajari, oleh karena itu iman yang baik dapat menjadi benteng bagi kita dalam menghadapi godaan ilmu yang terdapat unsur syaitan didalamnya.

b.  Ilmu yang  menambah rasa takut kepada ALLAH SWT.

Semua ilmu yang kita miliki haruslah kita pandang dalam sudut islam, sehingga bila kita menerapkan ilmu tersebut maka kita dapat memakai unsur-unsur baik di dalamnya dan membuang unsur-unsur  buruk sejauh mungkin. Unsur-unsur baik di dalam ilmu harus dipelihara karena itu akan menambah konteks keimanan kita, sehingga kita dapat menjadi manusia yang mampu menjaga pilar-pilar agama yang harus kita tegakkan terus menerus, sebaliknya, unsur-unsur buruk dalam ilmu harus kita buang, kita hanya diharuskan tahu kepada ilmu yang buruk agar kita menghindarinya sehingga  kita takut melakukannya karena ancaman dosa yang akan diganjar oleh ALLAH SWT.

Penjelasan terakhir saya mengenai ilmu, penuntutan ilmu jangan hanya sebatas penerimaan ijazah, satu hal yang harus diingat adalah amanat ilmu, yang saya maksud adalah amanat ilmu mengharuskan orang yang memiliki ilmu untuk berbagi ilmu terhadap orang lain maupun menerapkan ilmu yang baik tadi untuk kebutuhan orang banyak sehingga ilmu kita bermanfaat untuk mengalirkan pahala secara terus menerus sampai tiba datangnya hari akhir, amalan itu baru berhenti.

2. Muslim dan Muslimah mengambil jalan dakwah untuk menjadikan sebagian besar masyarakat muslim memiliki jiwa seperti para sahabat.

  •  Dakwah secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu da’a yad’u da’watan, yang berarti seruan, ajakan, dukungan, permohonan/ permintaan, 
jadi dari segi bahasa, suatu ajakan (lebih condong ke berbuat baik) saja sudah berarti bahwa kita berdakwah, dengan ajakan berbuat baik maka kita dapat membuat orang lain mempertimbangkan perilaku yang akan ia kerjakan dan berkemungkinan mengarah kepada hal yang baik.

  •   Dakwah secara terminologis(istilah) berarti ajakan/seruan kepada kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat (QS:YUNUS:25 dan AL:BAQARAH:25)
Dakwah secara istilah maknanya adalah kegiatan dimana terdapat Muslim yang sedang menjelaskan kepada sesamanya  tentang berbagai cara mencapai Surga yang dimiliki oleh ALLAH SWT.

  •    Dakwah secara syar’i(syariat agama) berarti kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain berdasarkan bashirah (ilmu) untuk meniti jalan ALLAH SWT. serta berjuang bersama meninggikan agama-Nya (QS:AL-BAQARAH:108)
Dakwah secara syariat agama memiliki arti lebih menyeluruh yaitu kegiatan yang digerakkan oleh seorang Ustadz atau pemuka agama yang memberikan kata-kata yang bertujuan mendekatkan muslim/muslimah yang mendengar kepada jalan ALLAH SWT.

Itu tadi adalah definisi dari dakwah, seseorang yang telah mendengar dakwah seharusnya langsung menerapkannya dalam kehidupan. Kita adalah khalifah, maka kita jangan hanya menikmati fasilitas yang diberikan ALLAH SWT. padanya, ALLAH SWT. menundukkan semua yang ada di langit dan di bumi semata-mata hanya untuk manusia sebagai fasilitas, maka yang harus kita lakukan adalah memakai fasilitas itu untuk menjalankan perintah ALLAH SWT. dengan sungguh-sungguh.

Pahala dakwah sangat besar: Barang siapa menyeru kepada kebaikan baginya, mendapatkan pahala orang yang mengikutinya tidak sedikitpun mengurangi pahala mereka.  Setiap orang membutuhkan dakwah, karena dakwah sebagai penghalang  pemungkaran yang selalu menggoda diri kita.

Pilar-pilar Agama yang harus ditegakkan seorang muslim yang baik:
-          Menjaga agama
-          Menjaga jiwa (darah dan kehormatan)
-          Menjaga harta
-          Menjaga amal

Kita harus melakukan dakwah dimanapun organisasinya, semua organisasi yang mampu membuat kita mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. maka itu adalah tempat yang dipenuhi keberkahan. Selama kita terus mencoba menyatukan umat menjadi orang-orang berpemahaman sahabat Rasulullah SAW. maka kita telah menjalankan tugas sebagai seorang mahasiswa muslim secara baik karena hal itu membantu terbinanya peradaban muslim di Indonesia.

Sebagai pendakwah kita harus mempunyai rumusan, rumusannya terdiri dari dua unsur, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah, rumusan tersebut amatlah ampuh untuk meluluhkan hati orang lain yang jauh dari agama, apalagi kalau ditambah pemahaman para sahabat.

Syarat Pelaksanaan Dakwah yang baik:

1. Kemurnian

Jangan mencampurkan unsur Agama dengan pemahaman kita yang belum terlalu kuat dan terkesan meraba-raba, gunakanlah unsur-unsur Al-Qur’an secara murni dan jauh dari kata-kata yang baru bersifat dugaan.

2. Berjamaah dan Terorganisir

Semakin banyak manusia yang berkumpul di suatu Masjid atau tempat lain yang bersih dari syirik, untuk berkumpul dan mendengarkan perkataan dari pemuka agama dan dengan waktu serta tujuan yang jelas, maka dakwah tersebut akan lebih efisien karena semakin banyak orang yang berubah menjadi lebih baik karena dakwah maka semakin baiklah kegiatan tersebut di mata ALLAH SWT.

3. Bermuatan Kebangkitan dengan Memberikan Kesadaran kepada Manusia akan Tugas dan Tujuan Kehidupan

Kebangkitan yang dimaksud adalah terus membuat muslim di dunia semakin baik dalam menerapkan agamanya dan menuntut ilmu yang lain, seperti masa kejayaan islam dulu dimana Ilmuwan muslim di dunia mampu memberikan sumbangsih terhadap kehidupan dunia global, contohnya dalam bidang kesehatan. Kesadaran para manusia akan tugas dan tujuan kehidupan yang dimaksud adalah sesuatu yang akan saya jelaskan, tugas manusia adalah menjaga keadaan alam agar terus indah dan subur, sementara tujuan manusia dalam kehidupan adalah mencari amalan sebanyak-banyaknya untuk memperoleh Surga di Akhirat kelak. Dalam kehidupan, manusia harus sadar untuk menjalankan tugas dan tujuannya tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hal yang dijelaskan oleh dakwah terus diamalkan dalam aktivitas selama hidupnya, sebagai contoh: selalu mengamalkan kebaikan, tidak lupa untuk sholat, selalu menunaikan zakat untuk membantu saudara-saudara di negara ini dari kesulitan, tidak lupa untuk berpuasa dengan menahan hawa lapar dan menahan indra-indra kita dari hal-hal yang dapat mengganggu iman kita lalu akhirnya menghilangkan amalan puasa kita  serta berbagai kegiatan yang mencirikan kita sebagai seorang Muslim/Muslimah yang ta'at.

Referensi:
-http://indocropcircles.wordpress.com/2013/08/28/krisis-suriah-awal-perang-dunia-ke-iii/
-Dakwah Ustadz Abdul Wahid Lc. M.E.I. di gedung Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia bersama
  radio fajri 99,3   Fm
-Dakwah Ustadz Wahyu Gumilang S.Pd.I. di gedung Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia bersama
  radio fajri 99,3 Fm

Minggu, 13 Oktober 2013

Tulisan untuk Ekonomi Koperasi ke-1. Cara Mengatasi Kemacetan di Indonesia

Aditya Siswantara

Kelas: 2eb01

NPM: 2021 2254

Ruwet... itulah yang tergambarkan dari suasana jalan akses UI kelapa dua, angkot dan sepeda motor seakan mengantri untuk melintas jalan yang terlalu padat itu, tidak sedikit pengguna sepeda motor yang pegal dan hampir semua pengendara mobil kepanasan karena macet yang tak kunjung usai di jalan yang menjadi akses masyarakat Kota Depok pada umumnya dan para mahasiswa pada khususnya, tak jarang mahasiswa menjadi telat dan tidak bisa menimba ilmu secara penuh dalam kegiatan belajar mengajar karena macet telah membuat waktu banyak tersita, apalagi mahasiswa yang dikejar waktu praktikum, banyak yang terlambat untuk datang sesuai jadwal dan tidak diperbolehkan mengikuti praktikum, tentunya banyak yang kecewa dan sedih karena kemacetan ini, berikut tulisan saya tentang ide-ide untuk mengatasi kemacetan di Indonesia terutama kota-kota besar Jabodetabek.

1) Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Jumlah kendaraan pribadi yang membengkak tak ayal membuat kepadatan jalan mencapai batas maksimal, mobil-mobil dengan berbagai tipe, merek dan ukuran dengan sabar menunggu giliran maju, padahal didalam kendaraan pribadi itu hanya ada beberapa orang saja bahkan hanya ada satu orang saja, padahal ukuran mobil yang besar sungguh membuat jalanan kota padat, sungguh pemborosan ruang ketika mobil masuk ke jalan dan hanya terdapat satu orang didalamnya, sedangkan bangku-bangku lain yang seharusnya terisi hanya membuat ruang jalanan menjadi sempit. Seharusnya apabila ada sekumpulan masyarakat yang tiap orangnya membawa satu mobil, mereka seharusnya bisa mengistirahatkan beberapa orang pengendara mobil dan mereka cukup jadi penumpang di salah satu mobil, dengan begitu pengendara mobil di jalan menjadi berkurang, begitu pula dengan motor, kalau ada yang bisa memboncengi sesama temannya, mengapa tidak, memboncengi satu orang pengguna motor lain sama saja mengurangi satu motor yang ikut andil dalam kemacetan jalan.

Dalam satu keluarga, jangan ada terlalu banyak kendaraan pribadi, cukup dua sampai tiga saja, kuotanya adalah satu mobil dan dua motor, bisa dipakai bergantian antara anak dan orang tua,  kendaraan jangan dipakai pada waktu yang sama karena itu yang menimbulkan kemacetan, sekalipun dipakai di waktu yang sama itu apabila dalam satu keluarga memiliki tujuan yang berbeda, selain itu lebih baik gunakan satu kendaraan untuk mengangkut 3, 4, atau 5 anggota keluarga. Jalanan yang kecil, dimana lebar jalan hanya mampu menampung dua mobil saja, sungguh tidak sebanding dengan jumlah pengguna jalan yang selalu bertambah tiap harinya, tidak mengherankan ketika kemacetan terus terjadi siang dan malam karena sebagian besar pengguna jalan selalu melintasi di waktu yang sama, sesuai dengan aktivitas kerja para pegawai kantor, jadwal kuliah para mahasiswa dan jadwal sekolah para siswa. Petugas Lalu Lintas sehebat apapun tidak akan mampu mengatur kemacetan jalan secara penuh yang muncul di setiap persimpangan jalan karena jumlah kendaraan yang begitu banyak dan tidak sebanding dengan ukuran jalan yang kecil, yang bisa Petugas Lalu Lintas lakukan hanya meminimalisir kemacetan saja.

2)   Jangan Tumpuk Semua Fasilitas di Satu Tempat

Petugas Tata Letak Kota haruslah memikirkan lokasi fasilitas Kota secara tersebar, bukan memusat, keadaan fasilitas Kota di Indonesia terlihat begitu memusat, bayangkan saja contoh kasusnya di Margonda, Depok, semua fasilitas kaum elite ada disitu, Seperti Depok Town Square Mall, atau Margo City, yang menjadi tempat belanja lengkap untuk para penghambur uang dan juga menjadi tempat hiburan lengkap untuk para orang berkantong tebal. Fasilitas kaum pelajar juga terletak di Margonda, seperti Universitas Gunadarma Kampus D, disinilah kaum pelajar dari berbagai daerah di Indonesia ingin menjadi kaum yang lebih baik lagi, yaitu kaum terpelajar, tempat lainnya yaitu tempat nongkrong, Se7en juga ramai ditempati mahasiswa-mahasiswi kaya. Selain itu ada juga warnet The Patch, Mediouz yang merupakan alternatif hiburan kaula muda yang ingin menikmati masa senggang waktunya. Sementara Rumah Sakit Bunda, perpustakaan, toko-toko elektronik dan berbagai fasilitas umum lain berada di tempat yang berdekatan, sebagian besar masyarakat selalu menjadikan tempat-tempat tersebut untuk keperluan hidupnya sehari-hari, oleh karena itu hampir semua orang melintasi aspal jalan tersebut pada waktu yang sama meski dengan kebutuhan yang berbeda-beda.

Tempat tujuan masyarakat Depok yang berupa fasilitas umum memang berdekatan sehingga kendaraan selalu menumpuk di ruas jalan yang sama apalagi tak sedikit pengendara motor maupun mobil yang berasal dari luar kota yang menambah panjang jejeran kendaraan yang melepas pedal gasnya. Seharusnya Petugas Tata Letak Kota memikirkan matang-matang tentang pembangunan fasiitas umum, jangan membangun Mall yang satu ruas jalan dengan Universitas, lebih baik Petugas Tata Letak Kota menolak proyek pembangunan Mall di wilayah itu karena akan menimbulkan penumpukan antrian kendaraan, karena orang yang ingin berbelanja dan ingin menimba ilmu di Universitas itu sama banyaknya, sehingga ketika mereka bertemu di satu ruas jalan hanya akan membuat jalanan tidak kondusif untuk dilintasi.

Fasilitas kota yang tersebar adalah hal yang terbaik, semisal Rumah Sakit, Restoran  dan Mall dibangun di ruas jalan yang berbeda, tidak perlu terlalu jauh, karena akan menimbulkan pemborosan bahan bakar bagi pengguna kendaraan, tetapi cukup tersebar saja di sudut kota yang berbeda. Penyebaran fasilitas kota membuat jalan-jalan yang dilewati akan tertib, karena tiap masyarakat yang berbeda kepentingan akan mengambil jalan yang berbeda dan dengan begitu tidak ada lagi penumpukan yang kita takuti, tidak ada lagi keterlambatan sampai ke tempat tujuan bagi seseorang yang sedang dibawa oleh UGD dalam keadaan kritis, tidak ada lagi mahasiswa yang telat masuk kampus karena jalanannya terlalu padat dan membuat was-was, dan tidak ada lagi anak-anak yang kepanasan ketika mereka dalam perjalanan pulang ke rumah sehabis rekreasi. Salah satu kekurangan masyarakat Indonesia yang membuat jalanan di Indonesia selalu terhimpit kemacetan adalah karena masyarakat sudah terbiasa memarkir kendaraan mereka di pinggir jalan di gang mereka masing-masing karena mereka tidak punya garasi, kebiasaan ini seringkali terbawa di jalan raya, kadang mereka memarkir mobil mereka disamping jalan raya, itu yang membuat ruang di jalan raya berkurang karena terpakai oleh kendaraan yang bahkan tidak sedang dalam keadaan aktif untuk berpergian.

3) Perluasan Jalan

Salah satu alasan mengapa sering terjadi macet di jalanan adalah lebar jalan kurang proporsional, lebar jalan yang kurang proporsional akan membuat kapasitas kendaraan yang dapat melewati jalan tersebut jadi sedikit, sehingga kendaraan seringkali berdesak-desakan di ruas jalan yang sama, apabila keadaan ini terus terjadi untuk pengendara dengan jarak tempuh dekat, mungkin itu tidak akan menjadi masalah, tetapi untuk pengendara dengan jarak tempuh menengah hingga jauh, mungkin kekesalan terhadap kumpulan kendaraan di depannya yang tak kunjung maju terus bertambah.

Beberapa bangunan yang terletak di pinggir jalan dapat ditertibkan dengan cara pemberian uang pengganti kepada sang pemilik, jumlah pemberian uang pengganti harus di-negosiasikan terlebih dahulu, menurut saya nominal uang dalam pembebasan tanah haruslah besar bahkan lebih besar dari harga pasarnya, karena nilai historis bangunan yang sang pemilik punya tentu tinggi, mungkin saja bangunan yang rencananya akan dirubuhkan untuk perluasan jalan ini adalah tempat usaha yang sudah mempunyai pelanggan yang familiar dengan bangunan itu, alamat bangunan itu menjadi tolak ukur pelanggan dalam menyelenggarakan transaksi, tentu pelanggan sang pemilik bangunan harus mendapatkan informasi tentang tempat usaha baru yang dimiliki oleh sang pemilik bangunan. Pencairan uang pengganti haruslah cepat untuk mempermudah pembebasan lahan baru untuk perluasan jalan, dengan begitu sang pemilik bangunan yang ditertibkan dapat mencari lokasi baru untuk tempat tinggal maupun tempat usahanya.

Perluasan jalan memang butuh waktu, sekitar beberapa bulan untuk membuat jalan yang baru, kondisi jalan haruslah baik dan tidak berlubang oleh karena itu butuh material jalan yang baik untuk membuat jalan yang baru di bagian kiri jalan yang lama. Perluasan jalan haruslah dilakukan oleh perusahaan yang memenangkan tender dengan penawaran yang terbaik dari segi kualitas material dan jumlah uang yang dikeluarkan untuk pembuatan jalan yang barang tentu dibiayai oleh negara, perluasan jalan haram hukumnya bila perusahaan yang dipilih untuk melakukannya adalah perusahaan yang berkaitan dengan praktik nepotisme yang dilakukan Penunjuk Proyek.

Referensi:
otak saya yang diberikan oleh ALLAH SWT.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Tugas Ekonomi Koperasi ke-2. Mengapa Koperasi Sulit Berkembang di Indonesia

Aditya Siswantara

Kelas : 2EB01

NPM : 2021 2254

Koperasi adalah salah satu Badan Usaha yang menjadi ciri masyarakat Indonesia karena sesuai dengan azas gotong royong yang dicanangkan Ki Hajar Dewantara, koperasi  dapat berkembang lebih baik jika kepengurusan dan aspek pembangunan koperasi ditata dengan rapi, tetapi koperasi dapat terus menurun pamornya jika dalam proses berdirinya tidak memperhatikan segi-segi kebutuhan masyarakat, berikut ulasan saya tentang hambatan-hambatan bagi koperasi sehingga sulit berkembang di Indonesia.:

1. Kualitas Sumber Daya Manusia Pengurus Koperasi Masih Rendah

Koperasi adalah sebuah badan yang tulang punggungnya adalah pengurus-pengurus yang harus memiliki sikap optimis, pekerja keras dan mampu memperhitungkan aspek-aspek kebutuhan masyarakat dengan modal yang ada, sumber daya manusia ini yang menjalankan koperasi dan berperan penting dalam pengelolaan harta yang dimiliki oleh koperasi, mengatur transaksi-transaksi yang dilakukan dengan mempertimbangkan aspek harga jual dan melakukan pembelanjaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan yang dicari oleh masyarakat,  oleh karena pengurus koperasi harus mampu memprediksi keadaan keuangan  masyarakat sekitar agar kebutuhan yang masyarakat inginkan dapat sejalur dengan apa yang koperasi sediakan, sumber daya manusia yang hebat dapat memilah-milah produk yang tepat untuk dijadikan persediaan barang dagang, dapat dengan tepat mencatat jumlah persediaan barang dagang saat melakukan pengecekan, dapat dengan rinci mencatat pengeluaran dan pemasukan koperasi pada satu periode. Sumber daya manusia yang baik harus dibina melalui lembaga pendidikan formal dan informal serta berbagai pelatihan yang dibuat oleh banyak lembaga-lembaga yang berbaik hati melakukannya, apabila pengurus dengan tingkat kematangan intelektualitas tinggi itu sudah ada di masyarakat, maka waktunya untuk koperasi menjaring anggota-anggota tersebut dengan perekrutan yang membuat calon pengurus dengan kemampuan hebat itu dapat menerima kesempatan kerja yang berlaku. Sumber Daya Manusia yang terlatih dapat meningkatkan kemampuan koperasi dalam menghadapi persaingan dengan mini market yang kian hari kian marak  tersebar di Indonesia. Sumber Daya Manusia yang mempunyai kualitas tinggi dapat membuat masyarakat dalam 1 lokasi memilih tempat tersebut sebagai lokasi pemenuhan kebutuhan.  Sumber Daya Manusia yang baik harus dapat menjalankan usaha dengan sepenuh hati, kesabaran menghadapi krisis, memiliki kemampuan pendekatan kepada mitra dan masyarakat dengan efektif tanpa bergantung kepada pemerintah.

2.  Koperasi Kurang Jeli dalam Memanfaatkan Peluang

Keputusan yang diambil oleh koperasi terkadang kurang tepat, sektor-sektor strategis yang umumnya harus dijamah oleh koperasi terkadang tidak pernah tersentuh, hasilnya koperasi terkesan jalan di tempat dengan laba seadanya. Penataan Kelembagaan harus dilakukan untuk membereskan struktur koperasi yang tidak berjalan efektif, seharusnya ada riset yang dilakukan dengan mencari data-data sektor-sektor usaha yang menjadi unggulan di wilayah tersebut, kalau ini berhasil maka perluasan usaha dapat dilakukan dengan cara yang sama di wilayah berbeda. Tingkat persaingan pasar yang menyebabkan kompetisi harga harus terus dipantau dan keputusan terbaik harus diambil sesuai dengan karakteristik konsumen. Cara selanjutnya yang harus dilakukan adalah perencanaan pasar antara lain:   tingkat kemungkinan barang yang dapat terjual, tingkat kemungkinan pendapatan per bulan,  biaya tetap dan variabel per bulan dan lain-lain. Selain itu, hal yang terkadang dilupakan adalah inovasi dalam bidang teknologi pembayaran untuk menyesuaikan tingkat teknologi usaha, inovasi untuk menyesuaikan selera konsumen, dan juga inovasi untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.

Peluang usaha yang ada harus diambil dengan cara diimbangi dengan kemampuan pembiayaan dan investasi yang kita harus keluarkan sampai beberapa periode waktu ke depan. Hal itu dilakukan agar koperasi dapat tepat memilih bidang usaha yang akan menghasilkan laba yang sesuai dengan estimasi dan kemampuan mengembalikan modal yang tadi kita keluarkan.

3. Ketidakmampuan mengelola Koperasi hingga menjadi Skala Besar

Koperasi biasa yang mempunyai prospek yang besar bila dilihat dari angka laba yang dihasilkan dan jumlah barang yang terjual tentu mampu berkembang sampai menjadi Koperasi Skala Besar. Kemampuan menentukan lokasi yang tepat, mitra yang sesuai dan pengelolaan modal untuk dikonversikan menjadi barang dagang dapat membuat Koperasi tersebut ramai dikunjungi para konsumen. Unit Koperasi yang besar, baik itu simpan pinjam, koperasi produsen, koperasi konsumen, koperasi jasa dan koperasi pemasaran dapat menjadi pemicu usaha keras koperasi lain di seluruh Indonesia agar tingkat produktivitas dapat terus meninggi dan terus konsisten memacu diri untuk bersaing dalam dunia bisnis yang terbagi menjadi beberapa bidang. Transformasi wujud koperasi ini membuat sumber daya yang produktif dapat semakin baik dalam mengelola sumber pembiayaan dan teknologi. Ketidakmampuan mengelola Koperasi hingga menjadi skala besar disebabkan oleh faktor utama yaitu kurangnya partisipasi anggota dalam memupuk keuangan, padahal dibutuhkan investasi yang besar dipadukan dengan motif spekulatif yang menjunjung tinggi rasa percaya dalam aktivitas kepengurusan koperasi, sifat gotong royong harus terus dilakukan karena dapat membuat pekerjaan lebih cepat selesai dan tidak ada anggota yang memikul beban lebih berat dibanding anggota lainnya.

Pemberian tugas kepada orang yang tepat harus dilakukan, caranya yaitu mempertimbangkan kemampuan masing-masing anggota dengan hal-hal yang dibutuhkan koperasi dalam hal pengelolaan, orang-orang yang terpilih haruslah tepat karena diharuskan mengelola aktiva yang dimiliki oleh koperasi dengan kemampuan terbaik, salah satu kekurangan pengelolaan koperasi di Indonesia adalah jarangnya anggota memakai kemampuannya  untuk pekerjaan yang sesuai, bila right man in a right place ini tidak berjalan, maka sulit untuk koperasi untuk mengembangkan kemampuan produksinya, kurangnya orang-orang yang menjadi tutor untuk para anggota koperasi pemula atau saya sebut low skill member membuat aktivitas operasi seringkali tidak berjalan maksimal. Hasilnya terlalu mudah untuk ditebak, koperasi tidak berjalan maksimal dalam hal menghasilkan laba dan pembiayaan yang dilakukan tidak tepat sasaran. Ketelitian harus dijunjung dengan tinggi karena aspek-aspek dalam ekonomi sangatlah beragam dan tidak ada anggota yang benar-benar mengetahui keadaan ekonomi di dalam suatu masyarakat, oleh karena itu musyawarah harus sering dilakukan  untuk memberi keputusan yang terbaik dan sesuai dengan keinginan hati masing-masing anggota. Selain itu,  kurangnya komunikasi dengan ahli-ahli ekonomi menjadi faktor kunci dalam ketidakmampuan menjalankan anggota menjalankan fungsinya di koperasi secara efisien dan harus diatasi dengan sering diadakannya pertemuan pengurus koperasi antar daerah.


Referensi:
http://neriachairunnisa.blogspot.com/2013/04/cara-memanfaatkan-peluang-usaha.html

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=96:koperasi-besar-perlu-ada-di-setiap-provinsi-&catid=54:bind-berita-kementerian&Itemid=98

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1316:3-penyebab-koperasi-di-indonesia-sulit-berkembang&catid=50:bind-berita&Itemid=97

http://www.diskopumkm.pemkomedan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=80%3Akoperasi-besar-jadi-agen-perubahan&catid=1%3Alatest-news&Itemid=1