Tugas
Pengantar Bisnis BAB 5
- Manajemen dan Organisasi -
Aditya
Siswantara
NPM : 2021 2254
Kelas : 1EB09 –
Akuntansi Gunadarma
MANAJEMEN
DAN ORGANISASI
A.MANAJEMEN
1.Pengertian
dan Peranan Manajemen
Berikut adalah pengertian manajemen menurut Beberapa Ahli :
a. Menurut
Henry Fayol
Ia menyebutkan ada lima fungsi manajemen,
yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
b. Menurut
Prof. Oie Liang Lee
Manajemen adalah ilmu dan seni
mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Menurut
Richard L.Daft (2002:8)
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.
d. Menurut
James A.F. Stoner (2006:Organisasi.org)
Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi
serta penggunaan semua sumberdaya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Menurut
Mulayu S.P. Hasibuan (2000:2)
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai satu tujuan.
f. Menurut
Dr. Sp. Siagian dalam buku “FILSAFAT ADMINISTRASI”
Pengertian manajemen dapat di definisikan
sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam
rangka pencapaian tujuan melalui orang lain
g. Menurut
Ordway Tead yang disadur oleh Drs. He. Rosyidi dalam buku “Organisasi dan MANAGEMENT“
Manajemen adalah proses dan kegiatan
pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu
organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
h. Menurut
Marry Parker Follet
Manajemen adalah seni untuk melaksanakan
suatu pekerjaan melalui orang lain
Diatas adalah berbagai pengertian yang diambil
blogbintang.com berdasarkan pendapat
menurut para ahli.
Peranan
Manajemen
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang
memegang berbagai peranan penting guna menentukan keberhasilan untuk menggapai
tujuan bersama. Ada banyak peran yang harus dikerjakan para manajer secara
seimbang sehingga sangat diperlukan orang-orang yang tepat yang memiliki
pengetahuan, sifat bijaksana dan mental untuk
menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada
perusahaan atau organisasi oleh karena itu para manajer harus betul-betul
mengerti keadaan perusahaan. Manajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai
tuntutan perusahaan akan mengalami
kegagalan cepat atau lambat.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang
harus diperankan para Manajer :
·
PERAN INTERPERSONAL
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang
yang ada di sekelilingnya, meliputi:
a.Figurehead / Pemimpin Simbol: Sebagai simbol
dalam kegiatan perusahaan dan namanya identik dengan perusahaan tersebut.
-b.Leader /
Pemimpin: Menjadi pemimpin yang memberi
motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul. Kehadirannya
menjadi inspirasi sekaligus pelecut semangat untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan bersama.
-c.Liaison /
Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak
internal maupun eksternal, oleh karena itu sesuatu yang bersangkutan dengan
perusahaan selalu diketahui manajer.
·
PERAN INFORMASI
Adalah peran dalam mengatur informasi yang
dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi :
-a.Monitor /
Pemantau:
Mengawasi, memantau, mengikuti,
mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat
secara langsung maupun tidak langsung. Apa yang sudah terpantau di dalam perusahaan akan manajer
pertimbangkan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
-b.Disseminator
/ Penyebar:
Menyebar informasi yang didapat
kepada para orang-orang dalam organisasi. Informasi yang didapatkan perlu
diperiksa terlebih dahulu karena informasi penting saja yang akan disebar.
-c.Spokeperson / Juru Bicara:
Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak
luar. Oleh karena itu perlu nama baik dan relasi yang kuat untuk mendapatkan
kepercayaan dari Perusahaan lain.
·
3. PERAN PENGAMBIL KEPUTUSAN
Peran yang dimaksud adalah peran dalam membuat keputusan baik yang
ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi:
-a.Entrepreneur
/ Kewirausahaan:
Membuat ide
dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
Setiap perubahan yang diperlukan perusahaan karena faktor keinginan, saran dan
kritik konsumen haruslah terealisasi untuk kelangsungan Perusahaan.
-b.Disturbance
Handler / Penyelesai Permasalahan:
Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul. Penyelesaian
masalah wajib dilakukan untuk membuat suasana perusahaan menjadi kondusif
sehingga dapat terwujudkan efisiensi dan efektivitas.
-c.Resource
Allicator / Pengalokasi Sumber Daya:
Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya. Butuh
kemampuan untuk membaca situasi perusahaan dari informasi di dalam Perusahaan, sehingga
apabila manajer menerima laporan tentang perusahaan maka ia akan dapat
mengalokasikan sumber daya secara cepat dan juga tepat sehingga jumlah sumber
daya tidak kurang dan tidak berlebih.
-d.Negotiator
/ Negosiator:
Melakukan
negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau
perusahaan. Mulai dari membicarakan masalah proyek dan harga, menyusun perjanjian
sampai penekanan kontrak dilakukan oleh manajer.
2.Latar
Belakang Sejarah Manajemen
Ø MANAJEMEN
KUNO
Ex: Mesir (piramid)
Adanya Piramida di Mesir tidak lepas dari
manajemen yang baik. Selama kurang lebih 20 tahun,Piramida dikerjakan oleh
tenaga sekitar 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida tidak akan berdiri tegak
apabila tidak ada seseorang yang
merencanakan apa yang harus dilakukan seperti mengorganisir manusia
serta bahan bakunya, mengarahkan dan mengawasi para pekerja, dan memegang
peranan besar tekait pengendalian proyek guna menjamin bahwa segala sesuatunya
dikerjakan sesuai rencana.
Other Ex : China
(Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)
Ø ADAM SMITH
Mempublikasi “The Wealth of Nations” pd tahun 1776
Pendukung konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job
specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
REVOLUSI INDUSTRI
2 Poin utama dari revolusi industri:
a.Mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin.
b.Menciptakan organisasi besar berdasarkan
kebutuhan manajemen.
Ulasan
tentang revolusi industri:
S/belum bad
ke-18 sistem perekonomian masyarakat Eropa sangat bergantung pada sistem
ekonomi agraris.akan tetapi setelah memasuki abad ke-18 terjadi perubahan
besar dalam pola hidup masyarakat Eropa.Perubahan tersebut ditunjukkan dengan
mulai digunakannya tenaga mesin sebagai alat produksi di pabrik-pabrik
menggantikan tenaga manusia dan hewan. Perubahan inilah yang disebut dengan Revolusi Industri. Sehingga Revolusi Industri dapat dikatakan sebagai suatu
peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi sistem ekonomi industri
yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat produksinya, menggantikan tenaga
hewan dan manusia. Sebelum dikenal alat-alat mekanis dan otomatis, masyarakat Eropa bekerja dengan
menggunakan alat-alat manual (menggunakan tenaga manusia) dan masih
mengandalkan kecepatan kedua tangan dan kaki. Artinya, alat-alat tersebut tidak
akan berfungsi dan bekerja jika tidak ada tangan atau kaki. Peralatan yang
dimaksud seperti cangkul, parang, sekop, gergaji, pisau, pengukur, palu,
penenun, pemintal, pancung, jala, pendayung, dan lain-lain.Pada masa
revolusi industri, peralatan tersebut jarang digunakan sebab telah ditemukan
mesin pemintal, mesin tenun, lokomotif, dan sebagainya. Semua mesin tersebut
bukan digunakan oleh tangan dan kaki, tetapi oleh mesin uap. Dengan demikian,
pada masa revolusi industri terjadi penghematan tenaga manusia. Setelah
revolusi industri terjadi, perbedaan pola hidup masyarakat sangat terlihat
sekali.
Ø MANAJEMEN
ILMIAH
Fredrick Winslow Taylor “Bapak” manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)
A. Teori Manajemen Ilmiah
-Menggunakan metode ilmiah untuk menentukan “satu cara terbaik” untuk suatu
tugas:
Menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan tertentu dengan perlengkapan dan
alat yang tepat.
-Memiliki metoda standar untuk melakukan pekerjaan.
-Menyediakan insentif ekonomi kepada pekerja.
Ø 5 PRINSIP
MANAJEMEN TAYLOR
Prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.Mengembangkan sains bagi setiap elemen kerja individu, yang akan mengganti
metoda rule-of-thumb yang lama.
2.Memilih kemudian melatih, mengajar, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah.
3.Bekerja sama secara tulus dengan pekerja demi menjamin semua pekerjaan yang
dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah yang telah
dikembangkan.
4.Membagi kerja dan tanggung jawab secara sama antara manajemen dan pekerja.
5.Manajemen mengambil alih seluruh pekerjaan pada saat hal itu lebih layak
dilakukan ketimbang para pekerja
Ø TEORI
ADMINISTRASI UMUM
Henry Fayol
Ia percaya bahwa praktik manajemen beda dari fungsi-fungsi organisasi (seperti:
produksi, SDM, pemasaran, atau fungsi lainnya)
Fayol mengembangkan prinsip-prinsip (14 prinsip organisasi) manajemen yg dapat
diaplikasikan di segala situasi organisasi.
14 Prinsip Manajemen ala Fayol:
1.Pembagian kerja
2.Kewenangan
3.Disiplin
4.Kesatuan komando
5.Kesatuan arah
6.Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu
7.Remunerasi
8.Sentralisasi
9.Rantai Skalar
10.Tatanan
11.Kesamaan
12.Stabilitas personalia
13.Initiatif
14.Semangat kebersamaan.
Max Weber
-Mengembangkan teori kewenangan (authority)
berdasarkan pada tipe ideal organisasi (bureaucracy).
-menekankan pada aspek kemampuan rasionalitas, prediksi, non-personal
(impersonality), kompetensi teknis, dan otoriter.
3.Fungsi dan
Proses Manajemen
Ø FUNGSI
MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar
yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan
acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi
manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama
Henry Fayol pada awal abad ke-20.
Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1.
Perencanaan (planning) adalah
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tidak dapat berjalan.
2.
Pengorganisasian (organizing)
dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan
yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas
tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3.
Pengarahan (directing) adalah
suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha
organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau
bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan
adalah kepemimpinan (leadership).
4.
Pengevaluasian (evaluating) adalah
proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa
jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang
manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan,
kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Berikut adalah lima fungsi manajemen yang
paling penting menurut Handoko
(2000:21) yang berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi
manajerial menurut Henri Fayol yaitu:
a. Planning
Planning atau perencanaan merupakan pemilihan
atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan
proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
b. Organizing
Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
1. Penentuan sumber daya-sumber daya dan
kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Perancangan dan pengembangan suatu
organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah
tujuan.
3. Penugasan tanggung jawab tertentu
4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan
kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
c. Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adalah
penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian
orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
d. Leading
Leading atau fungsi pengarahan adalah
bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan
dan harus mereka lakukan.
e. Controlling
Controlling atau pengawasan adalah penemuan
dan penerapan cara serta alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan
sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Berbeda dengan Handoko, Daft yang juga seorang praktisi manajemen, membagi manajemen
menjadi empat fungsi saja, berikut penjelasannya:
1. Planning merupakan fungsi manajemen yang berkenaan
dengan pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi di masa depan dan untuk
memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yang digunakan, yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan
dengan penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan
mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3. Leading yang merupakan fungsi manajemen yang
berkenaan dengan bagaimana menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan dalam
mencapai sasaran organisasi.
4. Controlling Fungsi manajemen ini berkenaan dengan
pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada
pada jalur yg sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.
Ø PROSES
MANAJEMEN
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan
kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam
manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses
pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan
secara efektif dan efisien. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil
ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Menurut
Henri Fayol: Perencanaan, Pengorganisasian, Pengendalian, Koordinasi
Menurut
Gulick dan Urwick: Perencanaan, Pengorganisasian, Staffing,Pengarahan, Koordinasi, Pelaporan dan Peranggaran
Menurut
William M. Fox: Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian
Menurut
Ernest Dale: Perencanaan, Pengorganisasian, Staffing, Pengarahan, Pengendalian, Inovasi, Representasi
Menurut
Koontz dan O'Donnell: Perencanaan, Pengorganisasian, Staffing, Pengarahan, Pengendalian
Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan
yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang
dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai
"langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.
Proses
perencanaan meliputi gagasan
bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan kendala di
masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka lakukan
dan apa yang akan mereka capai.
Proses
pengorganisasian berarti
menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam suatu
tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
Proses
pelaksanaan meliputi
pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta pemecahan
masalah.
Proses pengendalian dilakukan dengan
pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan di
semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil,
dan sesuai dengan anggaran biaya.
Esensi pengendalian adalah membandingkan apa
yang seharusnya terjadi dengan apa yang telah terjadi. Pemantauan kegiatan
adalah membandingkan antara standar dari rencana dengan hasil yang telah
dicapai. Sehingga bila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan rencana perlu
dilakukan tindakan perbaikan.
Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak
sesederhana mengucapkan daftar kata perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
"pengendalian" seperti mantera,tetapi keempat kata itu mewakili
rumpun kegiatan yang kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang melakukan kegiatan manajemen sebagai kategorisasi pemikiran.
Proses manajemen itu ditanamkan karena
sederhana dan gampang dipahami pada para peserta gugus-mutu, dalam rangka manajerisasi pekerjaan mereka masing-masing.
4. Ciri-Ciri Manajer Profesional
Ø Berani mengambil keputusan yang sulit
Ø Betul-betul mengerjakan tugasnya dengan
seluruh keahlian dan pengetahuan yang
dimiliki untuk mencapai keberhasilannya
Ø Mempunyai rasa percaya diri yang besar
Ø Bertanggung jawab dalam melaksanakan
pengaturan perusahaan dan memahami apabila para anggota organisasi perusahaan
dalam perusahaan sedang dalam kesulitan.
Ø Berkomitmen untuk jujur dalam bertindak
Ø Mampu menjalankan peran sebagai perantara untuk
menentang perselisihan dengan keahlian dan kebijakan
Ø Mampu melakukan hubungan-hubungan dan
mempergunakan keahlian pendekatan dengan perusahaan lain dalam hal kerja sama
Ø Memiliki minat yang sangat besar dan dorongan
dalam diri untuk menjalankan peran manajemen
5.Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan
Keterampilan manajer
Gambar ini menunjukan keterampilan yang
dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap
manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.Ketiga keterampilan
tersebut adalah:
Ø Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus
memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan
organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan
menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu.
Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Ø Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga
perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan
yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan
akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
Ø Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan
bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini
merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain
tiga keterampilan dasar di atas, Ricky
W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer,
yaitu :
Ø Keterampilan
manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada
kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara
bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun
2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan
bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil
dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
Ø Keterampilan
membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan
masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat
keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok
manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan
keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari
berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer
harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang
dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap
berada di jalur yang benar.
B.ORGANISASI
1.Definisi Organisasi
A.
Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan
bersama.
B.
Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
C.
Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Ø Pengertian Organisasi
secara umum
Organisasi
adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ø Pengertian
Pengorganisasian secara umum
Seperti
telah diuraikan dalam Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua
dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan
penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur
organisasi.
Ø Pengertian
Struktur Organisasi secara umum
Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
2.Pentingnya Mengenal Organisasi
Dalam
kehidupan ini, tiada manusia yang dapat hidup sendiri, oleh karena itu manusia
terus membutuhkan sesamanya untuk berkembang. Ketika seseorang berkumpul dengan
banyak orang dengan adanya tujuan yang sama maka dapat dikatakan organisasi dan
ini adalah wadah manusia untuk terus belajar dalam setiap sisi kehidupan
ini, oleh karena itu sangatlah penting untuk ber-organisasi karena dengan hal
itu maka setiap detik kita tidak terbuang sia-sia, ada pengalaman yang selalu didapatkan
detik demi detik bersama anggota organisasi .Dengan organisasi kita akan lebih
dewasa dalam mengambil keputusan karena satu keputusan dapat memengaruhi setiap
anggota. Saya sebagai mahasiswa akan mengambil contoh pentingnya mengenal organisasi
dari kutipan blog dibawah ini :
PENTINGNYA ORGANISASI UNTUK MAHASISWA
Organisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa
dipisahkan dengan mahasiswa yang menimba ilmu di kampus. Organisasi sebetulnya
sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran
berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang tampaknya
mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada
di kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri kita
sesungguhnya sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan
mendengarkan dosen memberi perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan
kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi.
Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia
kampus lebih luas. Misalnya, kita adalah seorang mahasiswa yang tidak terbiasa
dengan pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di depan orang ramai,
dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya, keluar dari
organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di depan orang
banyak.
Aspek utama yang harus kita miliki dalam
berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada
sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan
selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi
tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi,
jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup
yang kecilpun tidak sanggup rasanya untuk berpendapat.
Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan
lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi sedangkan organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan
mahasiswa. Kemudian organisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan
eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana
dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan
peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
3.Bentuk-Bentuk Organisasi
Secara garis besar, bentuk-bentuk organisasi terbagai menjadi empat yaitu:
a. Bentuk Organisasi Garis
b. Bentuk Organisasi Fungsional
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf
Ø ORGANISASI
GARIS
Oleh Henry Fayol (Paris) :
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer
dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi
kerja yang belum begitu tinggi.
KELEBIHAN:
a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.
KEKURANGAN:
a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh
b. ada kecendrungan bertindak otokratis
c. kesempatan berkembang terbatas
Ø ORGANISASI
FUNGSIONAL
Oleh F.W. Taylor
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap
pimpinan mempunyai wewenang memberi komando sepanjang ada hubungannya dengan
fungsi atasan tersebut.
KEBAIKAN:
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
KEBURUKAN:
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”
b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi.
Ø ORGANISASI
GARIS DAN STAF
Oleh Harrington Emerson
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas
dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih
tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.
KEBAIKAN:
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa
pun.
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
c. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.
KEBURUKAN:
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi
Ø ORGANISASI STAF
DAN FUNGSIONAL
Merupakan kombinasi organisasi staf dan fungsional, memiliki kekurangan dan
kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.
4.Prinsip-Prinsip
Organisasi
Henry Fayol, Warga Negara Perancis,
mengkonsolidasikan prinsip-prinsip organisasinya. Fayol menulis atas dasar
pengalamannya bertahun-tahun sebagai seorang praktisi eksekutif. Fayol mencoba
mengembangkan prinsip – prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua
manajer dari semua tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang
harus dilakukan oleh seorang manajer. Fayol mengusulkan empat belas prinsip
yang menurutnya dapat digunakan secara universal dan dapat diajarkan di
sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Banyak dari prinsip organisasi
tersebut, meskipun kurang keuniversalannya, diikuti secara luas oleh para
manajer dewasa ini:
a. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan
“pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara
membuat para pekerja lebih efisien.
b. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah.
Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan
tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar
efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
c. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan
menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan
hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara
manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman
yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
d. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya
menerima perintah hanya dari seorang atasan.
e. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas
organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan
menggunakan sebuah rencana.
f.
Mendahulukan
kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau
kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara
keseluruhan.
g. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai
dengan jasa yang mereka berikan.
h. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana
para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan
itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan)
adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat
sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
i.
Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen
puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti
rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan,
komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan
atasan harus diberitahu.
j.
Tata tertib,
Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
k. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan
jujur terhadap para bawahan
l.
Stabilitas masa
kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak
efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan
memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu ada pengganti
m. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan
menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras
n. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan membangun
keselarasan dan persatuan di dalam organisasi.
5.Faktor Penentu
Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Berikut
ini beberapa faktor penentu keberhasilan/kegagalan organisasi:
Ø Faktor Sumber
Daya Manusia (SDM).
Keunggulan mutu bersaing suatu organisasi
sangat ditentukan oleh mutu SDM-nya. Penanganan SDM harus dilakukan secara
menyeluruh dalam kerangka system pengelolaan SDM yang bersifat strategis , integrated, interrelated dan unity. Organisasi sangat membutuhkan SDM
yang kompeten, memiliki kompetensi tertentu yang dibutuhkan untuk menunjang
keberhasilan pelaksanaan perkerjaannya.
Ø Faktor
Kekompakan Anggota.
Ketika ada perasaan kebersamaan
sebagai anggota maka organisasi itu dapat kuat,kompak dan harmonis. Perbedaan
dapat menjadi suatu persatuan apabila didasari kebersamaan sehingga muncul
kekompakan dalam aktivitas mencapai tujuan. Kekompakan dapat terjalin dari
adanya suatu sikap jujur,saling percaya dan komunikasi yang baik.
Ø Faktor Pemimpin.
Pemimpin merupakan kepercayaan yang
diberikan kepada seseorang untuk memberikan komando atau arahan kepada orang-orang
yang telah memberikan kepercayaan untuk mencapai tujuan tertentu, dengan
harapan pemberi kepercayaan tersebut akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari
kepemimpinan sebelumnya. Pemimpin merupakan figur sentral yang dapat
mempersatukan kelompok-kelompok untuk dapat saling berinteraksi dan mengadakan
kerjasama untuk pencapaian tujuan organisasi. Dengan kemampuan yang
dimilikinya, akan dengan mudah mengkolaborasikan keunggulan seseorang atau
beberapa individu dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Ref :
5. http://julysyawaladi.blogspot.com/2011/09/proses-dan-fungsi-manajemen.html
6. A. M. Kadarman S. J dkk,, 19997, Pengantar
Ilmu manajemen, Jakarta: Gramedia Pustaka
7. Hasibun, Melayu S. P, 2001, Manajemen Dasar:
Perngertian & masalah, Jakarta: Bumi Aksara
8. http://belajarbareng.unimed-Proses-Manajemen.html
9. http://blog.re.or.id/fungsi-fungsi-manajemen.htm
10. Tisnawati, Ernie dkk, 2005, Pengantar
Manajemen, Jakarta: Prenada Media
11. Usman dan Husaini, 2008, Manajemen Teori
Praktek & Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
13. Griffin, R. 2006. Business, 8th
Edition. NJ: Prentice Hall.
14. Robert L. Katz. Skills of an Effective
Administrator.
21. http://onniesandi.wordpress.com/2012/01/16/idealnya-pemimpin-dalam-suatu-organisasi/