Jumat, 26 Desember 2014

Hal yang Disenangi: Idolaku, Fabio Coentrao




Aditya Siswantara
2021 2254
3EB01
Tulisan Softskill Ke-3 Pertemuan ke 2.
Hal yang disenangi
 


Idolaku: Fabio Coentrao

                Sebagai seorang pencinta sepakbola, tentu saya mengamati banyak aspek, mulai dari klub, pemain hingga stadion.Bagi saya, untuk menyukai sebuah klub dibutuhkan daya tarik baik itu berupa nama yang keren, pemain-pemain yang punya gaya khas dalam mengolah bola dan cara bermain yang menghibur. Saya mulai mengenal sepakbola semenjak menonton kartun Tsubasa tetapi saya lebih menyukai tokoh Ishizaki karena ia mempunyai semangat meskipun kemampuannya terkesan biasa saja, saya selalu menonton film itu meskipun berebut dengan adik perempuan saya yang lebih menyukai tontonan Carita de Angel. Kartun itu membuat saya menyukai sepakbola karena olahraga itu selalu memberikan aroma persaingan yang luar biasa. 

                Saya mulai menonton pertandingan sepakbola dunia semenjak tahun 2002 ketika menonton Piala Dunia 2002, setelah kompetisi tersebut berakhir, saya sering menonton liga inggris, idola saya dulu adalah pemain Manchester United yaitu David Beckham karena tendangan jarak jauhnya luar biasa apalagi tendangan dari tengah lapangan yang sangat legendaris, tetapi karena ia pindah ke Real Madrid, saya jadi kurang mengidolakan dia. Saya juga sempat mengidolakan Cristiano Ronaldo ketika dia bermain untuk Manchester United, tetapi lagi-lagi pemain idola saya pindah ke klub kaya raya Real Madrid, tepatnya pada tahun 2009. animo saya ketika menonton permainannya pun sedikit berkurang.

                Siaran liga spanyol yang disiarkan setiap Minggu atau Senin dinihari membuat saya sering menonton pertandingan-pertandingan Real Madrid semenjak tahun 2011. Pada tahun 2012, ketika saya menonton permainan seorang bek kiri Real Madrid yang baru dibeli dari Benfica bernama Fabio Coentrao, saya pun menyukai permainan atraktifnya, dribble yang keren,  intersep-intersep yang ia lakukan juga cukup berkelas, setahun kemudian pemain bernomor punggung 5 tersebut menjadi pilihan utama pelatih Real Madrid kala itu  yaitu Jose Mourinho, gaya rambut landaknya yang keren membuat dia semakin menjadi pemain favorit saya. Setiap Real Madrid bertanding, saya selalu menunggu dia ada di susunan pemain yang bertanding sejak menit awal. Pokoknya dia sangat keren dan memukau!!! 





Berikut profil Fabio Coentrao
Nama Lengkap                   : Fabio Alexandre da Silva Coentrao
Tempat, Tanggal Lahir          : Villa do Conde, 3 November 1988
Tinggi badan                     : 178 cm
Berat badan                     : 66 Kg
Posisi                              : Bek Kiri , Gelandang Bertahan.
Nomor Punggung                 : 5


  • Karir Klub

Pada saat umur 16 tahun, ia bergabung dengan klub di kota kelahirannya, Rio Ave F.C. pada tahun 2004.  2 tahun berselang, yaitu musim 2006-2007, ia su kses menjadi pilihan utama di Rio Ave setelah bermain sangat baik di Piala Portugal.  Di turnamen Sporting Clube de Portugal,  Coentrao berhasil mencetak gol dari jarak 30 meter.  Sejak saat itu, dia mendapat julukan “Figo das Caxinas” yang berarti Figo dari Caxinas.

Setelah musim tersebut berakhir, banyak klub yang menunjukkan ketertarikan untuk mengontrak Coentrao.  Menurut World Soccer Magazine pada tahun 2007, permainan bolanya memiliki style yang sama seperti Arjen Robben. Pada Januari 2008, Coentrao memutuskan untuk bergabung dengan Benfica. Belum lama merumput dengan klub, ia dipinjamkan ke C.D. Nacional hingga akhir musim. Bersama Nacional, dia mengoleksi 2 gol.

Setelah kontraknya sebagai pemain pengganti selesai di Nacional, Coentrao dikabarkan telah dikontrak sebagai pemain pengganti di Feyenoord selama satu tahun. Namun beberapa hari kemudian dia bergabung dengan klub Spanyol, Real Zaragoza.  Dikarenakan tidak pernah dimainkan selama di klub, Coentrao memutuskan untuk kembali ke Portugal dan dipinjamkan ke Rio Ave pada Januari 2009.

Pada musim panas 2009,  Coentrao memperpanjang kontrak pemain dengan Benfica dengan jangka waktu hingga 2015. Ia mencetak gol pertamanya melawan FC Bate Borisov of Belarus di laga tandang dan menang 2-1 di babak penyisihan grup Liga Eropa.

Pada awal Juli 2011, setelah proses transfer pemain yang cukup pelik antara Benfica dan Real Madrid, Coentrao menandatangani kontrak berdurasi 6 tahun dengan Real Madrid. Debutnya di La Liga adalah saat menghadapi mantan klub yang pernah dibelanya, Zaragoza, pada akhir  Agustus 2011 dengan hasil akhir kemenangan 6-0 bagi Real Madrid.

Pada pertandingan kedua Coentrao di musim 2012-2013, dia dikeluarkan setelah mengejek wasit Perez Lasa ketika berada di bangku cadangan.  Ia mendapat larangan bermain selama 4 pertandingan karena perbuatannya tersebut. Coentrao mencetak gol pertamanya untuk Los Merengues, julukan Real Madrid, pada Desember 2012, setelah mendapat umpan cantik dari Cristiano Ronaldo ketika melawan RCD Espanyol.

  • Karir Tim Nasional

Seiring dengan terpilihnya Coentrao sebagai MVP di Piala Madeira U-20 di tahun 2007 dan penghargaan yang diraih yaitu Pencetak Gol Terbanyak di turnamen tersebut adalah batu loncatan yang baik bagi Coentrao dalam memulai karir internasionalnya untuk Portugal. Setelah itu, dia mewakili negaranya di Piala Dunia U-20 tahun 2007.  Di tahun yang sama, dia memulai debutnya di tim nasional U-21. Coentrao mendapat panggilan untuk bergabung dengan tim nasional senior pada November 2009. Permainan debutnya bersama tim adalah ketika melawan Bosnia Herzegovina yang berakhir dengan kemenangan 1-0 untuk Timnas Portugal

Coentrao mencetak gol internasional pertamanya pada 10 Agustus 2011 ke gawang Luxemburg. Dia bermain di semua pertandingan di Piala Eropa 2-12 dan ditempatkan di bek kiri hingga Portugal mendapat tempat di Semifinal.

Referensi:

m.bola.net/profile/Fabio_alexandre_da_silva_coentrao/

http://www.goal.com/id-ID/people/portugal/18450/fabio-coentrao

Hal yang Disenangi: Kebiasaan membuat Lagu



Aditya Siswantara
2021 2254
3EB01
Tulisan Softskill Ke-2 Pertemuan ke 2.
Hal yang disenangi

 Cerita tentang Lagu yang Ku buat

Sebagai remaja, tentu saya mengalami berbagai gejolak dalam kehidupan, saya mulai mengenal persahabatan yang sejati, mulai menyukai lawan jenis dan  mulai berfikir mengenai perencanaan yang akan dilakukan untuk masa depan. Saya bukan orang yang menggebu-gebu dalam menceritakan pendapat atau perasaan saya, tetapi saya lebih senang menuangkan sesuatu lewat lirik lagu. Kalau untuk membuat lagu mengenai masukan-masukan untuk negeri ini tentu sulit bagi saya karena saya belum terlalu peka dan mengerti keadaan politik, jadi saya membuat lagu  berdasarkan pengalaman-pengalaman remaja saat ini.  

Lagu pertama yang saya tulis berjudul “Pertahankanlah Semua”, lirik-lirinya menceritakan tentang perasaan cinta yang begitu indah sehingga halangan apapun selalu coba untuk dilalui oleh sang tokoh. Lagu tersebut saya ciptakan saat kelas 1 SMA sewaktu masih menjadi gitaris band yang saya buat hanya sekedar untuk mengisi waktu, saya sebagai vokalis dan gitaris, Najmi Yusuf Abdat sebagai Drummer (sekarang berkuliah di Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma kelas 3EA11) dan juga Ridho Dani Ardhana sebagai Bassist (sekarang berkuliah di Jurusan Komunikasi Universitas Bina Nusantara). Kami sering latihan band untuk sekedar mengisi waktu kala waktu senggang. 

Selain lagu tadi, saya juga membuat lagu tentang seseorang yang hidupnya merasa semangat karena kehadiran seseorang yang bermakna, judulnya adalah “My Angel” tetapi seluruh liriknya berbahasa Indonesia. lagu itu saya tulis dengan lirik yang menurut saya sangat bermakna terutama pada bagian pre-chorus yang berbunyi, “Kau datang bersamaan dengan munculnya semangatku, mencium harummu kau bunga yang mewangikan hidupku, tawamu selalu memancarkan perasaan senangku, itulah sebabnya ku menyukaimu, kau selalu datang disaat yang tepat”. Saya pun mencoba menyisipkan melodi yang saya buat dengan sedikit kreativitas yang saya punya. Saya sebenarnya ingin merekam lagu itu di tempat recording sehingga saya mempunyai sedikit karya untuk di dengar dan dinikmati setidaknya untuk diri saya sendiri, namun karena budget yang belum kesampaian, kami juga belum terlalu rapi dalam memainkan lagu-lagu yang selalu kami bawakan dalam latihan dan kami juga belum memiliki rythim untuk lebih memberikan warna dalam musik serta mengiringi irama drum kala saya memainkan melodi. Saya sengaja membuat band itu bersama sahabat terdekat saya sehingga kami saling mentoleransi kekurangan personel lain saat bermain musik, oleh karena itu kami agak keberatan apabila menambah satu atau beberapa personel lagi karena ekspektasi mereka terhadap band kami terlalu tinggi padahal kami hanya bermain dengan kemampuan yang sekadarnya saja.

Setelah lulus SMA, jadwal yang berbeda membuat saya, Najmi dan Ridho tidak mempunyai waktu yang tepat untuk latihan band lagi, kami pun vakum dan sampai sekarang tidak ada personel tambahan untuk menggantikan salah satu personel yang jadwalnya sulit untuk membuatnya punya waktu untuk Band ini. Saya yang memang terus membuat lagu untuk mengisi waktu senggang, berhasil untuk membuat 3 lagu tambahan yang sudah jadi, memang dari ketiga lagu itu ada yang bukan ciptaan saya, tapi saya tetap coba untuk menyanyikan versi saya sendiri karena bercerita tentang kehidupan saya. 2 lagu tambahan karya saya yang tidak pernah terpublikasikan sudah saya upload ke akun Soundcloud saya, karena teman Soundcloud saya tidak banyak bahkan tidak mencapai 5 orang, jadi lagu saya itu terkesan tidak ada yang mendengar. Mungkin agar ada orang yang ingin mendengarkan lagu saya, maka saya akan menceritakan lagu yang saya buat ini.


     (Band saya sering berganti personel, namun saya dan Najmi Yusuf Abdat personel tetap)

Lagu pertama dari ketiga lagu itu berjudul “Winter on December”, itu benar-benar ditulis saat bulan Desember, ketika saya bercerita kepada teman saya bahwa saya menyukai seseorang, ia pun membuatkan  lagu yang berbahasa full English, lagu itu memang lagu untuk menggoda seseorang dengan buaian janji indah dari sang tokoh, teman saya pun mengusulkan  untuk menyanyikan lagu tersebut kepada wanita yang saya sukai tersebut, tapi karena saya malu dan saya tahu orang yang saya kasihi itu tidak akan menyukai saya karena perbedaan kasta yang begitu tinggi maka saya tentu menolak usul dari teman saya. Lagu kedua berjudul “ Senyum Keikhlasan”, lagu tersebut saya buat untuk teman saya yang curhat kepada saya karena ia baru putus cinta, dalam lagu itu saya menyisipkan lirik untuk menyemangati teman saya di bagian reff , “ Ku tak takut, kehilangan kamu, semua usahaku buat bayangmu tetap dalam hati, dan lukaku akan padam dengan sendirinya, ku yakin kamu kan kembali lagi untukku”. Teman saya menyukai lagu tersebut ketika saya perdengarkan kepada dia, salah satu teman saya di kelas yang juga berteman dalam Soundcloud juga ikut menyukai lagu tersebut dan ia juga mempertanyakan lagu siapakah itu, saya jawab dengan jujur bahwa lagu itu lagu ciptaan saya sendiri tetapi bukan pengalaman pribadi saya, karena saya memang sampai sekarang belum pernah mempunyai kekasih.

Lagu terakhir yang saya buat dan sebenarnya sudah jadi, namun karena belum sempat saya upload dan catatan liriknya hilang, saya jadi agak kehilangan antusiasme saya untuk menceritakan lagu ini. Lirik dalam lagu ini bercerita tentang seorang pria yang dulu dicintai oleh orang lain, tetapi ia belum sempat menerima wanita itu, ketika pria itu sudah mampu mencintai wanita itu karena perjalanan waktu membuat ia yakin, apadaya wanita itu sudah menghilangkan perasaannya kepada pria tersebut. Lagu ini mempunyai beat yang cukup cepat sehingga cukup menyenangkan bila didengar.

Demikian cerita saya tentang salah satu hal yang saya senangi yaitu membuat lagu, semoga pengalaman saya ini dapat bermakna bagi pembaca. Pesan saya adalah jangan pernah berhenti berkarya selama kreativitas masih ada, jangan berkarya untuk dihargai orang lain, tetapi berkaryalah untuk menghibur diri sendiri, berkarya itu positif oleh karena itu janganlah malu untuk memperlihatkan kemampuanmu dalam berkarya.


Link lagu saya: 

1.       Senyum Keikhlasan

2.       Winter on December

Hal yang Disenangi: Film Suckseed



Aditya Siswantara
2021 2254
3EB01
Tulisan Softskill Ke-1 Pertemuan ke 2.


Film favoritku: Suckseed

Pemeran:
Ped: Jiraya La-ongmanee
Koong: Pachara Chirathivat
Ern: Nattasha Nauljam
Ex: Thawat Pornrattanaprasert

Film yang diproduksi di Thailand pada tahun 2011 ini benar-benar menyuguhkan adegan-adegan yang menghibur. Meskipun sampai saat ini, saya sudah menontonnya tiga kali namun film ini masih mampu membuat saya terhibur. Kisah film ini dimulai dari kelas musik di sebuah sekolah dasar dimana Ped (Jiraya La-ongmanee) dan seluruh teman kelasnya harus menyanyi di depan kelas satu per satu. Semua anak mampu tampil dengan cukup baik kecuali Ped yang memang tidak bisa bernyanyi, Ern (Nattasha Nauljam) yang duduk persis di depan Ped yang sedang berdiri membisikkan lirik-lirik lagu kepada Ped, namun Ped malah membawakan lirik yang dibisikkan oleh Ern seperti orang yang sedang membaca buku. Dari situ perkenalan Ped pada Ern dan dunia musik dimulai. 

Ern ingin membantu Ped mengenal dunia musik, Ern pun memberi Ped satu kaset yang berisikan lagu, naas bagi Ped, beberapa hari setelah itu Ern harus pindah ke Bangkok mengikuti orang tuanya, untungnya Ped tidak kesepian karena ia selalu bersama dengan Koong (Pachara Chirathivat), sahabatnya yang selalu membelanya dari candaan teman kelas yang keterlaluan,  Koong sedikit menguasai gitar dan berbaik hati untuk meminjamkannya kepada Ped untuk belajar. 

Waktu berjalan begitu cepat, Ped dan Koong kini sudah menginjak SMA dan kembali berada di sekolah yang sama. bahkan dengan beberapa orang yang sejak dulu meledeki Ped dan Koong karena tidak keren dan tidak gaul. Ped dan Koong sungguh tidak menduga ketika Ern kembali tinggal di Kota tersebut dan bersekolah di SMA yang sama. Selain pertemuan itu, hal yang terjadi ketika mereka mulai menginjak remaja adalah keinginan Ped dan Koong untuk membuat Group Band, akhirnya mereka pun menggandeng Ex (Thawat Pornrattanaprasert) sebagai Drummer, sementara Koong sebagai Gitaris sekaligus vokalis dan Ped sebagai Bassist. Ex yang tangannya cedera setelah sok-sok-an melakukan slam dunk  saat bermain bola basket padahal loncatannya tidak sampai. Band ini begitu buruk dalam berbagai aspek pada saat pertama kali latihan, bahkan penampilan pertama mereka sangat mengecewakan, Band dengan nama Koong and Friends tampil dengan membawakan musik keras untuk acara lomba ketangkasan anak kecil, hal tersebut membuat anak-anak kecil menangis, acara pun ricuh dan mereka pun kembali menjadi bahan olok-olokan. 

Angin sedikit berhembus kearah Koong and Friends ketika  Ern memutuskan untuk bergabung dengan mereka, Koong mengajak Ern bergabung dengan Band karena gengsi saudara kembarnya bergabung dengan band ternama sekolah, The Arena. Koong, Ped dan Ex tercengang dengan kemampuan Ern yang luar biasa dalam bermain gitar. Singkat cerita, mereka pun berencana mengikuti Kontes Musik Hotwave, syarat yang harus dipenuhi adalah harus membuat lagu cinta tanpa kata cinta.

 Ped membuat sebuah lirik yang indah namun belum bernada berjudul “Pleng Tee Chun Mai Dai Tang” yang sebenarnya ia buat dengan membayangkan Ern namun ia merahasiakan perasaannya kepada siapapun, lagu itu bahkan belum sempat dibawakan oleh Koong and Friends saat latihan. Pada saat itu, Koong membaca lirik tersebut, tapi tidak tahu maksud Ped yang sebenarnya membuat lagu itu dengan Ern sebagai inspirasi, kemudian Koong bercerita kepada Ped bahwa ia mencintai Ern, Ped pun mendukung Koong tetapi dalam hati Ped merasa sedih dan ia memutuskan untuk melupakan rasa cintanya kepada Ern.Beberapa hari kemudian Koong menyatakan cintanya kepada Ern, lalu ditolak, Koong yang sakit hati cintanya bertepuk sebelah tangan pun memutuskan untuk tidak lagi mengikutsertakan Ern dalam Band.
 
Untuk menghibur hatinya yang hancur, Koong mengajak Ped dan Ex untuk berlibur ke tempat diadakannya Kontes Musik Hotwave, tetapi sepanjang perjalanan Koong dan Ped malah terus menangis tidak karuan seperti bayi baru dilahirkan. Sepulang dari berlibur, Koong mengganti nama band-nya menjadi Suckseed yang berarti Benih Pecundang, itu dikarenakan mereka semua adalah orang yang gagal terutama masalah cinta, tetapi maksud lain dibalik nama itu adalah Success yang berarti berhasil.






(Formasi Band Suckseed)


Di kemudian hari, Ern bergabung dengan band kenamaan sekolah, The Arena, hal tersebut tak lantas membuat hubungan Ern dan Ped renggang, Ern yang sudah mengetahui perasaan Ped menghubungi terlebih dahulu Ped untuk menanyakan perasaannya, kemudian dengan semangat Ped pergi ke rumah Ern dan tepat di depan rumah, Ped mencoba menyanyikan kata-kata yang ada dalam lirik untuk Ern (meskipun sangat fals). Awalnya yang membuka rolling door rumah Ern adalah neneknya Ern, Ped langsung meminta maaf karena tindakannya salah sasaran, sejurus kemudian Ern muncul dengan wajah terkesan, ia bersembunyi dibelakang tubuh neneknya Mereka duduk-duduk di area komplek, Ern membuatkan nada dari lirik indah yang dibuat Ped untuknya, bersamaan dengan itu,  Ped mengungkapkan bahwa lirik itu memang dipersembahkan untuk Ern,  Ped membuat Ern merasa terkesan, mulai malam itu, mereka menjadi kekasih.


(Ern dan Ped akhirnya menjalin kasih setelah Ped mengungkapkan isi hatinya)

  Beberapa waktu berlalu, Kontes Musik Hotwave yang ditunggu-tunggu digelar, Suckseed  dan The Arena lolos ke 20 besar, mereka pun tampil di panggung utama, Koong tercengang ketika The Arena membawakan lirik lagu yang dibuat Ped, Koong akhirnya mengetahui bahwa Ped memadu cinta dengan Ern, ia pun melampiaskan kekesalannya ketika Suckseed tampil dengan bernyanyi asal-asalan dan sebelum lagu berakhir, ia turun dari panggung. Sejak saat itu, Ped dan Koong tidak saling berkomunikasi sampai hari kelulusan mereka. Hal yang lebih buruk lagi masih dialami oleh Ped, ia akhirnya putus dengan Ern.

Saat reuni sekolah, Ern dan Ped bertemu, Ern yang sudah menjadi gitaris terkenal band The Arena mengungkapkan perasaannya yang rindu saat-saat bersama dengan Ped, hal yang paling penting dari acara reuni ini adalah permintaan maaf yang tulus dari Ped sehingga Koong dengan haru kembali menganggap Ped sebagai sahabat. Formasi Suckseed pun kembali lengkap, Ex, Ped, Koong dan Ern.



(Band ini kembali bersatu, masih menggunakan nama Suckseed)
               
                Film ini memiliki adegan-adegan yang tertata rapi, beberapa adegannya cukup spesial, karena ketika lagu soundtrack diputar, penyanyi dari lagu yang diputar tadi tiba-tiba muncul dan bernyanyi bahkan ikut berinteraksi dengan tokoh dalam film ini. Selain itu beberapa adegan lucu sulit untuk dilupakan, contohnya: ketika pengumuman 20 band yang dapat melaju ke Panggung Utama Hotwave Festival lewat radio dimana seluruh personel Suckseed berkumpul untuk mendengarkannya, Koong yang gerah karena penyiar radio berlama-lama dalam menyebutkan band ke-20, radio tersebut berbunyi “yaitu” dengan berulang-ulang sehingga Koong marah dan menutupi serta mematikan radio tersebut sehingga mereka tidak mengetahui siapa band ke-20 yang lolos ke panggung utama. Soundtrack lagu ini yang berjudul “Deep in My Heart” begitu cocok di telinga saya setelah beberapa kali mendengarnya, saya kagum dengan sosok Jiraya La-ongmanee yang sangat manis ketika tersenyum, terutama dalam video clip “Deep in My Heart”.  Akhir kata, Suckseed benar-benar menjadi film yang menghibur bahkan paling menghibur menurut saya.