This poem was made by:
Aditya Siswantara
2021 2254
1EB09
Akuntansi Gunadarma
Aku...
Dalam sebuah kesalahan...
Termanja dalam kegelapan dan ditelantarkan cahaya...
Aku merasa kecil apabila ku menerka kedewasaan orang lain
Aku selalu dihambat gaung keegoisanku
Kalian berdiri dan terus berjalan menikmati tenangnya ombak hidup
Sementara aku terus berteriak dalam kesunyian tebing ini
Untuk menemukan aku yang kalian maksud
Mungkin aku terlalu menutup mata dan membalikkan badan...
Atas semua gemerlap cahaya yang kau pusatkan kepadaku
Pantulan kilau itu mengecil dan terus seperti itu sampai jadi titik
Dan ku merasa butuh itu saat semuanya telah lenyap
Saat semua jalan itu berakhir dan hanya tersisa jurang yang terbentang
Di bawah pijakan kaki yang bergerak untuk menghindari semuanya
Kusia-siakan semua ini hanya untuk berfikir tentang aku
Bahkan bayanganku pun menggelengkan kepalanya layaknya jiwa yang kebingungan
Ku ingin telingamu mendengar disaat hatimu bicara
Untuk menjawab rintihan penyesalanku yang tak bisa buatmu nyaman
Hari-hari terakhir melihatmu membuat aku merasa rindu
Sudut mataku kini menari dialuni kebosananmu
Kau tinggalkan aku yang kini sering sekali menatap ke bawah
Tak sengaja ku melihat sisi girangku yang jatuh untuk mencari senyummu
Ku tak pernah bisa membuatmu yakin
Karena kau detik di hidupku terasa berguna dan...
Ku tak bisa menggunakan hidupku untuk membahagiakan kau dan kalian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar