Tulisan ke-3
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia 2
Nama: Aditya
Siswantara
NPM: 2021
2254
Kelas: 3EB01
Masa Kecil bersama Game
Game adalah suatu aktivitas penghilang
rasa jenuh, masa kecilku tak bisa dipisahkan dari game berbagai media elektronik, mulai dari GameBot, Nintendo hingga
PS1. Sewaktu kecil, aku memang mempunyai waktu di rumah cukup banyak, ibuku
sering mengurusi adik pertamaku, Devina, sewaktu itu usiaku baru sekitar 6
tahun, aku sangat menyukai game, kala
aku melihat orang yang bermain game Sonic
maupun Super Mario di konsol
Nintendo, aku begitu gemas ingin memainkannya, ketepatan waktu dalam melompat
dan berlari dalam Super Mario harus
diperhitungkan, tapi aku sendiri sudah berusaha mencoba untuk
memperhitungkannya tapi tetap saja aku hanya bisa memainkan game Super Mario selama beberapa stage saja, karena terlalu sulit bagiku
untuk membuat beberapa keputusan action dalam
game tersebut.
Game memang telah mengisi hariku dari
kebosanan, apalagi masa kecilku yang tidak mempunyai rutinitas, sewaktu itu aku
belum terlalu minat dalam mengikuti perkembangan dunia sepakbola dan aku juga belum bisa memainkan musik, aku
lebih berminat menggambar meskipun itu tidak kulakukan secara serius, hanya
untuk mengisi waktu senggang saja. Rasa penasaranku untuk menyelesaikan level-level dalam game semakin tak terbendung dari hari ke hari, suatu saat ketika
aku di-khitan pada saat kelas 3 SD,
yang kulakukan adalah menonton kuis yang dibawakan Helmi Yahya dan Alya Rohali
(aku lupa nama acara kuisnya) dan juga bermain GameBot, aku memainkan beberapa permainan yang seru, kebanyakan
permainan GameBot yang sederhana itu
selalu ku gemari, pada saat acara syukuran khitanan-ku
di gedung, aku sering sekali tiduran di bangku dan bermain GameBot, aku melakukan itu saat tidak ada kegiatan salam-salaman
dengan tamu, aku cukup terkejut pada hari itu, game yang menurutku sulit dimainkan yaitu game Tank Baja, mampu ku mainkan dengan cukup baik, aku sangat
malas untuk bermain game tersebut karena ada Tank Besar di akhir stage yang sulit untuk dilawan, namun
dengan sedikit kecerdikan yang baru ku ketahui hari itu, aku bisa memberikan
perlawanan kepada Tank Besar itu dengan cukup baik, sementara dalam permainan GameBot yang lain yaitu tetris, aku
tidak mampu untuk memainkannya dengan baik karena aku tidak cukup pintar untuk
menyusun bangun-bangun datar di game itu dengan baik dan benar.
Saat
usiaku menginjak umur 10 tahun,
Playstation edisi pertama (PS) sedang
Booming, aku selalu menantikan
saat-saat aku melihat Koko Tomi (saudara laki-laki ku yang lebih tua dariku
beberapa tahun) memainkan game Winning
Eleven, saat aku melihat game tentang Sepakbola itu, aku merasa ingin mengetahui lebih dalam tentang game tersebut. Aku pun menjadi saksi
Koko-ku mengalahkan Computer Player dengan
mudah, dia adalah Gamers terhebat
yang ku kenal sejak kecil. Aku begitu penasaran tentang cara memainkan game Winning Eleven.
Suatu
hari ketika aku berkunjung ke rumah nenekku yang lebih sering ku panggil dengan
“Mami”, aku melihat Om-ku yang lebih sering ku panggil “Mas” bernama Adi
bermain Playstation, saat itu game yang dimainkan adalah game memancing. Aku pun melihatnya bermain secara seksama,
disaat aku berkunjung ke sana dan ia sedang tidak ada di rumah, maka aku pun mencoba
memainkannya, sangat mendebarkan ketika kail kita telah berhasil menggaet ikan,
butuh ketelitian yang ekstra dalam menekan tombol-tombol stick PS, sehingga perasaanku sangat senang saat aku berhasil
mendapatkan seekor ikan. Aku pun ketagihan memainkan game itu, aku juga sering memainkan game balap seperti Crash Team
Racing ataupun Formula One, aku
sering diledeki Kakekku (aku tahu ia hanya bercanda) karena saat aku bermain game balap, tangan dan badanku
seolah-oleh berada dalam game sehingga
badanku sering condong ke kanan dan ke kiri saat memainkan game balap.
Salah satu hal yang aku senangi adalah saat hari sabtu atau liburan sekolah,
aku diberi kesempatan untuk bermain dan menginap ke rumah Mami karena disana
aku memainkan PlayStation 1 secara gratis dan lama.Game yang aku paling sering mainkan adalah Bloody Roar, Crash Team
Racing dan Winning Eleven. Aku
memainkan game itu di kamar Mas Adi,
beberapa kali di pagi hari dimana aku sudah tidak bisa menahan keinginanku
untuk bermain game, aku secara
sembunyi-sembunyi masuk ke kamar Mas Adi dimana pemilik kamar sedang tertidur
pulas, aku pun menyalakan Play Station dengan
hati-hati dan berusaha tidak membuat suara gaduh, lalu aku pun bermain dengan
suasana sunyi senyap namun tetap fokus dan sedikit-sedikit tersenyum kala aku
berhasil memenangkan beberapa track
dari game CTR. Siang harinya dikala
Mas Adi ada keperluan ke luar rumah, aku semakin leluasa dalam bermain Game, aku senang memainkan game Winning Eleven, bermain di kompetisi
Liga Inggris dengan Klub Manchester United, klub yang menjadi idolaku sewaktu
itu, dimana hampir semua pemainnya sangat kufavoritkan seperti David Beckham
dan Ruud Van Nistelrooy, aku sangat antusias bermain game tersebut, dalam setiap match-nya
aku selalu berusaha mencetak gol indah, dan menjadikan Ruud Van Nistelrooy
sebagai Top Skorer, begitu bahagianya diriku ketika Klub yang aku mainkan,
Manchester United, mampu menjuarai Liga Inggris dan Ruud Van Nistelrooy mampu
menjadi Top Skorer dengan selisih gol yang jauh dibanding pesaing-pesaingnya di
peringkat Top Skorer. Aku sering
menyimpan (save) cuplikan gol-gol
indah yang ku buat di memory card Play Station tersebut (yang dimiliki oleh Mas
Adi) karena menurutku itu adalah sebuah gol-gol yang hebat untuk aku pandang.
Game favoritku yang belum kusebutkan di
atas adalah Harvest Moon: Back to Nature dan
Tekken, yang pertama ku sebutkan
adalah game bertani, berternak dan
kehidupan bermasyarakat yang seru untuk dimainkan. Aku terbiasa melihat
permainan itu di rumah tetanggaku, Yanti dan Wina dan aku memang begitu
antusias melihat dan ketika memainkannya pun aku merasakan kesenangan, keseruan
dan tantangan hidup. Aku sering sekali memainkan game ini disaat aku menginjak SD Kelas 5, kala itu aku memainkannya
sangat lama dan aku sering meminjam buku Walkthrough
milik tante aku yang juga memainkan game
itu, ia memainkan game itu lebih
baik dari aku sehingga aku merasa terpacu untuk bermain lebih baik lagi, aku
juga sering mendiskusikan game ini
bersama teman aku dahulu di TK bernama Chandra. Tekken adalah fighting game yang
memiliki jurus-jurus yang hebat dan setiap akhir Story
Mode ada cerita tentang character tersebut
di dalam kehidupannya sehingga ia menjadi seorang petarung. Character favoritku adalah Hworang
karena ia menggunakan kakinya sebagai combo
sehingga gerakan yang ia hasilkan terlihat begitu indah layaknya seni lukis.
Demikian cerita
masa kecilku tentang kegemaranku dalam bermain game, setiap game adalah
pengalaman menarik yang selalu dikenang bagi para young gamers.