Aditya Siswantara 2021 2254
Akuntansi Gunadarma 1EB09
1.PENGERTIAN PERUSAHAAN
A.Secara Umum:
Perusahaan adalah tempat terjadinya
kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan
ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi perusahaan yang
terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk perusahaannya.
Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di
pemerintah secara resmi.
B.Menurut Para Pengamat/Ahli , UUD , dll:
*PEMERINTAH HINDIA BELANDA
Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan, yang dilakukan secara tidak
terputus-putus, dengan terang-terangan, dalam kedudukan tertentu dan untuk
mencari laba (bagi diri sendiri).
*UU No.8 TAHUN 1997, PASAL 1 AYAT 1
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap
dan terus-menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba bersih, baik yang
diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan
hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah
negara RI.
*MOLENGRAAFF
Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus
menerus, bertindak keluar, untuk memperoleh penghasilan dengan cara
memperdagangkan atau menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan.
*MUCH NURACHMAD
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak,
milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain.Bisa dibilang perusahaan adalah usaha-usaha sosial
dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain
dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
*MURTI SUMARNI (1997)
Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya
ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
2.TEMPAT KEDUDUKAN
DAN LETAK PERUSAHAAN.
A.Tempat Kedudukan
Perusahaan
Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat
kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan
lembaga-lembaga lain seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan pelanggan, dan
sebagainya.
B.Letak Perusahaan
Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik /
pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu
faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya
dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah :
·
Harga bahan mentah /
bahan pembantu
·
Tingkat upah buruh
·
Tanah
·
Pajak
·
Tingkat bunga
·
Biaya alat produksi
tahan lama
·
Biaya atas jasa pihak
ketiga
Jenis-jenis Letak Perusahaan
Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi empat yaitu :
*Terikat keadaan alam
Terjadi
karena keterkaitan yang erat antara alam sebagai sarana ketersediaan, kemudahan
sumber daya alam dengan perusahaan yang membutuhkannya dan
mengembangkannya, contoh: Puncak sangat baik untuk lokasi perkebunan. Selain itu
ada faktor-faktor lain seperti lokasi tersebut aman dari bencana alam.
*Terikat sejarah
Terjadi karena ada unsur-unsur tertentu semisal letak perusahaan
tersebut sudah turun-temurun dalam pengembangan usaha sehingga pemilik memilih
tempat itu sebagai sarana melakukan kegiatan fisik. Ssebagai contoh Pada awalnya, wanita keraton Yogya membuat batik
untuk mengisi waktu kosong kini berkembang menjadi kegiatan padat karya di
Yogyakarta dan untuk menghargai wanita keraton Yogya sebagai pelopor maka
pembatikan terus dilakukan di wilayah Yogya dengan dukungan budaya dari masyarakat
sekitar
*Terikat oleh pemerintah
Terjadi karena pemerintah mempertimbangkan faktor keamanan, politik,
kesehatan dan sebagainya sebagai contohnya letak perusahaan bahan kimia yang
berbahaya ditentukan di lokasi yang terisolir dari letak rumah masyarakat
agar limbah yang dihasilkan perusahaan tidak mengganggu masyarakat, ataupun
bilamana terjadi hal yang tidak diinginkan, dampaknya dapat ditekan
hingga se-minimal mungkin
*Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
Terjadi karena perusahaan membutuhkan berbagai keperluan untuk produksinya
yang bisa dicukupi oleh tempat tersebut, contoh ketersediaan barang setengah
jadi bagi Perusahaan Tekstil dan ketersediaan air bagi Perusahaan Pengiriman
Ikan.
3.PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL.
A.Menurut teori :
Perusahaan adalah salah satu Lembaga Sosial dalam bidang
Ekonomi atau bisa dibilang Pranata Ekonomi dan berbeda dengan Lembaga
sosial lainnya karena fungsi perusahaan sebagai Pranata Ekonomi bukan untuk
membentuk kepribadian seperti lembaga keluarga dan pendidikan, bukan pula untuk
mencapai kesejahteraan rohani seperti lembaga agama, tetapi fungsi rinci
perusahaan sebagai Pranata Ekonomi adalah sebagai berikut:
- Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan.
- Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter
- Memberi pedoman tentang harga jual beli barang.
- Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja.
- Memberikan pedoman tentang cara pengupahan.
- Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja.
- Memberi identitas bagi masyarakat.
Menurut penjelasan
diluar teori memang ada poin-poin yang berbeda.
B.Menurut pendapat saya :
Menurut
saya, perusahaan ekonomi adalah lembaga yang bergerak dalam transaksi barang/jasa dengan melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan konsumsi
masyarakat dengan mengharapkan laba. Perusahaan dikendalikan oleh pemimpin
perusahaan dan jajarannya dan mereka mengatur manajemen perusahaan, tidak
terlibat langsung dalam produksi. Perusahaan bergerak setiap hari dengan
mengerahkan para pekerja/buruhnya untuk proses produksi.
Lembaga sosial adalah
Lembaga yang bergerak untuk melayani kebutuhan masyarakat dengan mengerahkan
upaya yang ada tanpa mengharapkan laba karena niatnya adalah untuk membantu
sesama manusia.Lembaga sosial bergerak pada aktivitas tertentu semisal: Bantuan
bagi Desa tertinggal, bantuan bagi korban banjir dll .
Lembaga sosial
memiliki ketua tetapi hanya mengatur dalam hal tertentu dan ia tetap terlibat
langsung dalam kegiatan di masyarakat.
4. BERBAGAI MACAM
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
DAN PENGARUHNYA
KEPADA PERUSAHAAN.
Lingkungan perusahaan adalah faktor-faktor dari luar perusahaan yang berkaitan dengan perusahaan dalam kegiatan manajemen maupun
produksinya. Lingkungan secara luas adalah mencakup semua faktor ekstern yang
mempengaruhi seseorang ataupun grup
dalam perusahaan maupun luar
perusahaan.
Masing-masing komponen faktor lingkungan tersebut saling menunjang dan
saling mempengaruhi. Faktor lingkungan perusahaan dibagi menjadi 3 golongan
besar yaitu:
A.Jenis-jenis Lingkungan Perusahaan
1.Lingkungan perekonomian, yang berhubungan dengan pasar modal
2.Lingkungan non ekonomi seperti Politik,Pemerintah,Hukum dan Militer dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan
3. Keadaan Sosial meliputi berbagai golongan penduduk yang berhubungan dengan sikap kepercayaan, tingkah laku
yang dicerminkan dalam lembaga-lembaga sosial yang ada.
B. Pengaruh
Faktor Lingkungan
terhadap Struktur Perusahaan
- Tanah dan alam sekitarnya.
Faktor ini sangat
berpengaruh dalam struktur perusahaan, tanah dan alam sekitarnya dengan jenis
yang bervariasi dibutuhkan oleh Perusahaan dengan jenis yang
bervariasi, Perusahaan Dagang bergantung dari sumber daya karena mereka
membutuhkan bahan baku yang didapat dari alam (ekstraktif) contoh:Perusahaan
Aqua yang bergantung pada air pegunungan. Sementara perusahaan jasa meletakkan
perusahaannya tempat yang ramai dan dekat dengan konsumen yang membutuhkan jasa
yang sesuai serta kesesuaian pemiliknya contoh:Perusahaan Kereta Api membangun
stasiunnya di Lingkungan yang padat penduduk dan bekerja antar kota.
- Ilmu pengetahuan dan seni.
Faktor ini sangat
berpengaruh dalam perkembangan produk perusahaan, ilmu pengetahuan yang makin
berkembang membuat produk pun makin meningkat kualitasnya ( contoh: inovasi
motor dengan teknologi injeksi) .Selain itu, seni dibutuhkan untuk promosi (
contoh: untuk membuat produksinya laku,Top Coffe menggandeng Iwan Fals sebagai
seniman untuk menjadi Bintang Iklannya).
- Pemerintah dan hukum.
Faktor ini sangat
berpengaruh dalam tetap berdirinya suatu perusahaan, pengurusan izin mendirikan
dan mengembangkan suatu perusahaan serta pengurusan pajak harus dikerjakan
dengan sangat hati-hati agar tidak terkena jeratan hukum.
- Uang,kredit dan modal
Faktor ini sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi perusahaan baik untuk bahan baku dan
gaji karyawan maupun buruh sehingga butuh jasa akuntan berpengalaman untuk
memegang kendali atas uang dalam perusahaan. Selain itu kredit berpengaruh dalam
hal investasi agar pengembangan atau perluasan usaha dapat berjalan lancar. Sama
halnya dengan kedua hal diatas, modal sangat berpengaruh dalam hal kelangsungan
usaha dimana semakin tinggi modal maka semakin besar juga kemungkinan
perusahaan itu dapat bertahan lama.
- Tenaga kerja dan SDM
Aspek ini berkaitan
dengan kegiatan produksi dimana sebagian besar tenaga kerja suatu perusahaan
diletakkan dalam bidang ini. Tenaga kerja yang puas akan perusahaan akan bekerja
secara lebih tulus dan lebih produktif, menjadi tenaga kerja apalagi jajaran
pemimpin perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang baik sehingga
pemahaman dalam tiap bidang dapat didapatkan dengan cepat dan pekerjaan dapat
lebih efektif.
- Sikap konsumen dan publik
Faktor ini berpengaruh
kepada perusahaan dimana konsumen akan selalu mencari barang yang sesuai
keinginan dan jasa yang membuat konsumen puas.Oleh karena itu selalu ada
kontrol terhadap suatu barang yang dilepas ke pasar dimana kritik dan saran
konsumen adalah alasan untuk tetap memasarkan produk atau dimodifikasi terlebih
dahulu agar sesuai selera konsumen.Komentar publik terhadap suatu barang dan
jasa dapat dijadikan batu loncatan ataupun kulit pisang bagi suatu perusahaan
oleh karena itu perusahaan harus pandai-pandai dan sangat teliti dalam membuat
suatu produk dan memasarkan harga agar tidak kalah dengan produsen lain.
- Segi kepercayaan dan agama
Aspek ini berpengaruh
kepada suatu produk yang akan dibuat.Contoh di Negara Timur Tengah, produk yang
menonjol adalah baju muslim yang menutupi aurat, kopiah, kerudung dan barang lainnya
yang berkaitan dengan islam.Produk yang dibuat disesuaikan dengan agama
mayoritas penduduk agar dapat lebih cepat dalam pemasarannya.
- Hubungan internasional
Aspek ini berpengaruh
kepada kegiatan ekspor impor perusahaan. Negara dengan hubungan internasional
yang baik akan melakukan kegiatan pertukaran barang dengan negara lain dimana
barang yang mereka dapatkan sulit untuk miliki di Negara sendiri, sedangkan
apabila hubungan internasional suatu negara buruk. bisa dibayangkan banyak
produk-produk yang tidak boleh dikirim dan diterima oleh negara
tersebut. Contohnya mungkin Jepang dengan Vietnam dimana Jepang mengirimkan
berbagai macam teknologi untuk ditukar dengan berasnya Vietnam.
5.PENDEKATAN DALAM MELIHAT LINGKUNGAN BISNIS.
Lingkungan selalu
memberi pengaruh yang signifikan bagi siapa saja, termasuk perusahaan atau
korporasi. Perusahaan tidak akan tumbuh dengan baik, jika lingkungan usaha yang
mengitarinya tidak kondusif, oleh karena itu kita harus jeli dalam menentukan
kebijakan bisnis dan mempelajari hal-hal yang ada dalam lingkungan bisnis agar
dapat bersahabat dengan perusahaan kita. Sekalipun perusahaan itu dikelola oleh
manajemen profesional dan didukung kemampuan modal yang cukup. Namun, jika
lingkungan bisnisnya tidak mendukung, bisa jadi bisnis atau usaha yang dijalani
akan redup. Kata lingkungan di sini memiliki pemahaman yang begitu kompleks dan
luas. Lingkungan bisnis atau usaha bukan sebatas apa yang tampak di sekitar
lokasi usaha, pabrik dan kantor tetapi dalam suatu konteks luas melalui
tempat-tempat terkait yang mempengaruhi kegiatan perusahaan.
Lebih dari itu, lingkungan bisnis menyangkut banyak hal, misalnya sistem sosial masyarakat, politik, ketersediaan pasar, kebijakan pemerintah termasuk perlakuan perpajakan dan tingkat persaingan usaha. Selain itu, ada juga faktor ketersediaan bahan baku, ketersediaan sumber daya manusia, dukungan teknologi operasional dan teknologi informasi serta sumber pembiayaan yang memadai. Begitu kompleksnya faktor lingkungan bisnis ini sehingga perlu pemahaman dan analisa secara lebih terinci agar perusahaan dapat aman berpijak di tempatnya berdiri.
Karena itu pula, setiap perusahaan yang berencana melakukan ekspansi, membuka cabang atau gerai baru selalu didahului dengan studi kelayakan atau survei. Objek yang disurvei pasti berkaitan dengan lingkungan usaha di sekitarnya, apakah mendukung untuk dibuka sebuah cabang baru atau justru sebaliknya.
Luasnya ruang lingkup lingkungan bisnis menyadarkan kita bahwa keberadaan lingkungan bisa memberikan dua kemungkinan, yakni mendukung terhadap bisnis yang digelutinya atau sebaliknya menjadi risiko bisnis yang harus diperhitungkan. Risiko yang ditimbulkan bisa bersifat sistemik dan unsistemik. Bagi pelaku pasar modal, memahami pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan bisnis atau usaha merupakan hal yang wajib terutama, jika dikaitkan dengan sektor-sektor bisnis yang sedang diminatinya mengingat setiap sektor usaha memiliki tingkat sensitivitas berbeda terhadap lingkungan yang sama.
Kondisi lingkungan yang cateris paribus bisa jadi menguntungkan bagi sektor usaha yang satu, tapi tidak mendukung bagi sektor usaha yang lain. Musim hujan, misalnya tidak menguntungkan bagi usaha di sektor wisata, tour and travel karena banyak orang yang enggan bepergian. Namun, musim hujan amat menguntungkan bagi produsen payung. Ini hanyalah sekedar contoh sederhana di mana kondisi lingkungan yang sama memberikan dampak berbeda di sektor usaha yang berbeda. Apa benang merah antara pemahaman lingkungan bisnis dengan prilaku investasi di pasar modal? Seperti diketahui, saat ini tercatat lebih dari 400 perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek. Sektor usahanya pun bervariasi, yaitu pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan, jasa dan investasi, infrastruktur, industri manufaktur, properti, keuangan dan perbankan, travel dan wisata, dan sebagainya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa iklim merupakan aspek yang paling berpengaruh dalam kegiatan perekonomian.
Banyak contoh yang bisa diajukan untuk menunjukkan betapa lingkungan dan perubahannya sangat berpengaruh terhadap aktivitas investasi di pasar saham. Contoh yang nyata adalah apabila melemahnya secara drastis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Melemahnya rupiah terhadap mata uang AS merupakan sebuah perubahan di lingkungan. Hal ini mengingatkan kita pada krisis moneter, di mana anjloknya nilai rupiah telah membuat bangkrut banyak perusahaan. Melemahnya rupiah menggelembungkan beban utang perusahaan dalam denominasi dolar AS. Gambarannya begini. Jika perusahaan memiliki utang USD1 juta.Dengan nilai Rp9.100 per USD, perusahaan ini memiliki kewajiban sebesar Rp9,1 miliar. Nah, jika rupiah melemah menjadi Rp9.700 per USD, utang perusahaan tadi meningkat menjadi Rp9,7 miliar. Jika kondisi seperti ini terjadi pada perusahaan publik atau emiten, sudah pasti kinerja emiten tersebut akan tergerus semakin tipis. Efek berantainya tentu saja berupa runtuhnya ekspektasi investor di pasar sehingga mereka cenderung akan melepas sahamnya. Dampak berikutnya bisa diduga, harga saham akan turun. Namun, penurunan rupiah ini, bisa menimbulkan dampak sebaliknya bagi perusahaan yang mayoritas pendapatannya berupa dolar AS. Tidak sedikit perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mayoritas pendapatannya berupa USD. Perusahaan yang mayoritas produknya di ekspor pasti mayoritas pendapatannya dalam USD. Terhadap perusahaan seperti ini, penurunan nilai rupiah justru menjadi berkah yang nikmat karena dengan sendirinya pendapatannya, jika dikonversi ke rupiah akan mengalami lompatan besar. Apalagi, jika dalam pengeluaran operasional, perusahaan ini membayar dengan rupiah. Contoh lain adalah kenaikan harga komoditas hasil tambang. Masih segar dalam ingatan ketika beberapa komoditas hasil tambang harganya melejit, seperti: batu bara, timah, emas dan minyak.
Di pasar modal saham-saham perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan diburu investor. Tidak ada satu pun perusahaan sektor pertambangan yang harganya tidak naik signifikan. Juga ketika harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melesat di pasar internasional, maka saham-saham perkebunan kelapa sawit juga menjadi incaran investor. Tak pelak, harga saham produsen CPO juga terbang tinggi.
Bentuk lingkungan lain misalnya ketika parlemen sibuk memainkan ‘drama’ Bank Century. Saat itu mayoritas pelaku pasar bersikap menunggu, wait and see, karena takut manuver parlemen ini menjelma menjadi bola liar yang sulit dikendalikan. Nilai maupun volume transaksi saham di BEI saat itu relatif rendah. Inilah efek dari lingkungan politik yang suhunya sedang hangat.
Beberapa ilustrasi di atas menunjukkan bahwa lingkungan bisnis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan investasi di pasar modal. Jika lingkungan mendukung, pasar modal akan merespons positif. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi lingkungan yang sama bisa memberikan efek berbeda bagi sektor usaha yang berbeda. Oleh karena itu sudah semestinya para pebisnis selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di sekitarnya.
Lebih dari itu, lingkungan bisnis menyangkut banyak hal, misalnya sistem sosial masyarakat, politik, ketersediaan pasar, kebijakan pemerintah termasuk perlakuan perpajakan dan tingkat persaingan usaha. Selain itu, ada juga faktor ketersediaan bahan baku, ketersediaan sumber daya manusia, dukungan teknologi operasional dan teknologi informasi serta sumber pembiayaan yang memadai. Begitu kompleksnya faktor lingkungan bisnis ini sehingga perlu pemahaman dan analisa secara lebih terinci agar perusahaan dapat aman berpijak di tempatnya berdiri.
Karena itu pula, setiap perusahaan yang berencana melakukan ekspansi, membuka cabang atau gerai baru selalu didahului dengan studi kelayakan atau survei. Objek yang disurvei pasti berkaitan dengan lingkungan usaha di sekitarnya, apakah mendukung untuk dibuka sebuah cabang baru atau justru sebaliknya.
Luasnya ruang lingkup lingkungan bisnis menyadarkan kita bahwa keberadaan lingkungan bisa memberikan dua kemungkinan, yakni mendukung terhadap bisnis yang digelutinya atau sebaliknya menjadi risiko bisnis yang harus diperhitungkan. Risiko yang ditimbulkan bisa bersifat sistemik dan unsistemik. Bagi pelaku pasar modal, memahami pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan bisnis atau usaha merupakan hal yang wajib terutama, jika dikaitkan dengan sektor-sektor bisnis yang sedang diminatinya mengingat setiap sektor usaha memiliki tingkat sensitivitas berbeda terhadap lingkungan yang sama.
Kondisi lingkungan yang cateris paribus bisa jadi menguntungkan bagi sektor usaha yang satu, tapi tidak mendukung bagi sektor usaha yang lain. Musim hujan, misalnya tidak menguntungkan bagi usaha di sektor wisata, tour and travel karena banyak orang yang enggan bepergian. Namun, musim hujan amat menguntungkan bagi produsen payung. Ini hanyalah sekedar contoh sederhana di mana kondisi lingkungan yang sama memberikan dampak berbeda di sektor usaha yang berbeda. Apa benang merah antara pemahaman lingkungan bisnis dengan prilaku investasi di pasar modal? Seperti diketahui, saat ini tercatat lebih dari 400 perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek. Sektor usahanya pun bervariasi, yaitu pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan, jasa dan investasi, infrastruktur, industri manufaktur, properti, keuangan dan perbankan, travel dan wisata, dan sebagainya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa iklim merupakan aspek yang paling berpengaruh dalam kegiatan perekonomian.
Banyak contoh yang bisa diajukan untuk menunjukkan betapa lingkungan dan perubahannya sangat berpengaruh terhadap aktivitas investasi di pasar saham. Contoh yang nyata adalah apabila melemahnya secara drastis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Melemahnya rupiah terhadap mata uang AS merupakan sebuah perubahan di lingkungan. Hal ini mengingatkan kita pada krisis moneter, di mana anjloknya nilai rupiah telah membuat bangkrut banyak perusahaan. Melemahnya rupiah menggelembungkan beban utang perusahaan dalam denominasi dolar AS. Gambarannya begini. Jika perusahaan memiliki utang USD1 juta.Dengan nilai Rp9.100 per USD, perusahaan ini memiliki kewajiban sebesar Rp9,1 miliar. Nah, jika rupiah melemah menjadi Rp9.700 per USD, utang perusahaan tadi meningkat menjadi Rp9,7 miliar. Jika kondisi seperti ini terjadi pada perusahaan publik atau emiten, sudah pasti kinerja emiten tersebut akan tergerus semakin tipis. Efek berantainya tentu saja berupa runtuhnya ekspektasi investor di pasar sehingga mereka cenderung akan melepas sahamnya. Dampak berikutnya bisa diduga, harga saham akan turun. Namun, penurunan rupiah ini, bisa menimbulkan dampak sebaliknya bagi perusahaan yang mayoritas pendapatannya berupa dolar AS. Tidak sedikit perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mayoritas pendapatannya berupa USD. Perusahaan yang mayoritas produknya di ekspor pasti mayoritas pendapatannya dalam USD. Terhadap perusahaan seperti ini, penurunan nilai rupiah justru menjadi berkah yang nikmat karena dengan sendirinya pendapatannya, jika dikonversi ke rupiah akan mengalami lompatan besar. Apalagi, jika dalam pengeluaran operasional, perusahaan ini membayar dengan rupiah. Contoh lain adalah kenaikan harga komoditas hasil tambang. Masih segar dalam ingatan ketika beberapa komoditas hasil tambang harganya melejit, seperti: batu bara, timah, emas dan minyak.
Di pasar modal saham-saham perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan diburu investor. Tidak ada satu pun perusahaan sektor pertambangan yang harganya tidak naik signifikan. Juga ketika harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melesat di pasar internasional, maka saham-saham perkebunan kelapa sawit juga menjadi incaran investor. Tak pelak, harga saham produsen CPO juga terbang tinggi.
Bentuk lingkungan lain misalnya ketika parlemen sibuk memainkan ‘drama’ Bank Century. Saat itu mayoritas pelaku pasar bersikap menunggu, wait and see, karena takut manuver parlemen ini menjelma menjadi bola liar yang sulit dikendalikan. Nilai maupun volume transaksi saham di BEI saat itu relatif rendah. Inilah efek dari lingkungan politik yang suhunya sedang hangat.
Beberapa ilustrasi di atas menunjukkan bahwa lingkungan bisnis memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan investasi di pasar modal. Jika lingkungan mendukung, pasar modal akan merespons positif. Namun, dalam beberapa kasus, kondisi lingkungan yang sama bisa memberikan efek berbeda bagi sektor usaha yang berbeda. Oleh karena itu sudah semestinya para pebisnis selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di sekitarnya.
Referensi :
1.http://geadisty.blogspot.com/2011/10/pengertian-perusahaan.html
2.http://carapedia.com/pengertian_definisi_perusahaan_info2035.html
3.
http://books.google.co.id/books?id=EVfWJ7nbd-kC&pg=PA18&lpg=PA18&dq=tempat+kedudukan+dan+letak+perusahaan&source=bl&ots=o9rpgsrUl6&sig=7x11QeN-0EaAsvoNKWKwVmykGoM&hl=id&sa=X&ei=MlODUIvbFpDxrQe6soG4Bw&sqi=2&ved=0CBoQ6AEwAA#v=onepage&q=tempat%20kedudukan%20dan%20letak%20perusahaan&f=false
4.
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_sosial#Pranata_Ekonomi
5.
http://bisnis-environment.blogspot.com/2011/03/pentingnya-memahami-lingkungan-bisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar