Senin, 14 Oktober 2013

Tulisan untuk Ekonomi Koperasi ke-2. Cara membangun Peradaban Islam

Nama    :               Aditya Siswantara
NPM      :               2021 2254

Kelas     :               2EB01

Cerita Pembuka:

Kehidupan bermasyarakat di berbagai negara Dunia semakin jauh dari peradaban yang damai seperti Kaum Madaniyah dahulu, bahkan Negara islam seperti Syria mengalami konflik yang besar. Saya akan menjelaskan tentang konflik yang berkepanjangan di Syria, Ini semua berawal dari demonstrasi rakyat pada tahun 2009 lalu menjadi konflik bersenjata yang pecah sejak tahun 2011 lalu itu, telah membuat dua juta rakyat Suriah mengungsi ke negara-negara tetangga,  paling banyak ke Yordania. Hingga 2013, konflik bersenjata di Suriah telah membuat jutaan penduduknya mengungsi dan sudah menewaskan lebih dari 70 ribu orang.   Pemerintah Rusia yang anti-barat akan bergabung dengan Cina, Iran dan Korea Utara meski  bukan lewat angkatan bersenjata tetapi Rusia mengirim teknologi senjata kepada pemerintah Syria untuk menghadapi Oposisi Syria yang disokong Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa serta Liga Arab.

Menurut pendapat saya, oposisi yang sekarang berjuang melawan pemerintahan diktator Al-Assad adalah golongan masyarakat yang dilatih dan dipersenjatai oleh Amerika Serikat, buktinya adalah banyak dari oposisi memegang senjata canggih dan teknologi peluncuran roket lewat IPAD yang tidak mungkin dimiliki tanpa bantuan Amerika Serikat yang sering melakukan transaksi senjata dengan negara-negara dunia. Negara Barat berupaya untuk menggulingkan Syria yang merupakan perisai perlindungan terakhir Iran, salah satu negara islam terbesar di dunia dari jeratan Amerika dan koloni baratnya yang berupaya terus melakukan pengambilan sumber daya alam jenis minyak yang sangat banyak jumlahnya dengan kedok menjaga perdamaian dunia dari serangan nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya yang katanya dimiliki oleh negara timur tengah seperti Irak. Setelah rezim anti barat di Libya runtuh, maka sasaran berikutnya adalah Syria, saya sebagai umat Islam tidak akan mau kalau negara-negara Islam diambil alih oleh Amerika Serikat yang akan menghancurkan kesejahteraan rakyat di dunia, oleh karena itu kita sebagai umat Muslim lebih baik membangun fondasi awal peradaban muslim di dunia, langkah langkah awal membangun hal tersebut akan saya terangkan di sini:

1. Muslim dan Muslimah harus menguasai banyak pengetahuan yang terdapat di dunia ini dan memiliki pengendalian dengan iman

Sebagai generasi penerus masa depan bangsa ini, kita harus mulai menguasai ilmu karena dengan ilmu lah kita dapat dipandang hebat oleh orang lain dan bangsa lain, dengan ilmu lah kita dapat memajukan ekonomi masyarakat kita dengan membuat berbagai badan usaha dan produksi teknologi, dengan ilmu lah kita dapat mempertahankan keadaan damai Negara kita dari ancaman Negara lain, maka kita harus sungguh sungguh menuntut ilmu, diawali dengan niat yang baik, segala perbuatan yang positif tentu menjadi berkah ketika kita berniat baik dengan mempedulikan saudara-saudara kita, tetapi perbuatan positif sekalipun akan dikecilkan pahalanya jika kita punya niat yang kurang baik apalagi dengan membesarkan ke-egoisan kita sendiri. Seorang muslim maupun muslimah harus memiliki kepercayaan diri tinggi karena pusat semua ilmu adalah Al-Qur’an yang umat Islam miliki, umat islam juga harus percaya diri dalam menghadapi kesulitan-kesulitan karena ALLAH SWT. selalu ada dan terasa kehadiran-NYA dalam diri kita, meskipun kita tidak melihatnya, layaknya rasa manis yang kita rasakan ketika kita meneguk teh, bukannya rasa manis itu tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan dengan nikmat, benar?

Sebagai generasi Muslim yang harus mahir dalam ilmu apapun, tentu saja kita juga harus bersahaja, terutama adab kita, adab kepada pemberi ilmu haruslah baik, guru-guru dan dosen-dosen harus kita hormati dan kita buat mereka merasa dipedulikan, ketika kita memberi salam kepada pemberi ilmu kita, maka lebih baik kita ucapkan sapaan setelah salam, sehingga kita akan berbicara dengan dia dan hubungan baik itu dapat membuat hati mereka bahagia, bahkan lebih baik jika kita memberikan mereka bingkisan sebagai timbal balik kebaikan mereka yang telah memberikan ilmu kepada kita.

Ilmu yang kita tuntut haruslah memiliki dua kriteria, yaitu:

a.  Ilmu yang mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.  

Apabila kriteria ini dipelajari maka ALLAH SWT. Membuat ilmu kita menjadi berkah, berkah yang dimaksud adalah kesejahteraan bagi semua orang yang ada di sekitar kita, contoh kecil kesejahteraan adalah kebahagiaan seseorang dalam menjalani hidup. Apabila ilmu yang kita pelajari tidak mendekatkan diri kita kepada ALLAH SWT.  Bahkan menjauhkan kita dari-NYA, maka ilmu tersebut tidak berkah untuk kita tuai, seperti ilmu filsafat tetapi didalamnya terdapat unsur atheis  maka apabila ada niatan untuk melakukannya di masa depan, itu sudah merupakan penyimpangan dari syarat ilmu yang harusnya kita pelajari, oleh karena itu iman yang baik dapat menjadi benteng bagi kita dalam menghadapi godaan ilmu yang terdapat unsur syaitan didalamnya.

b.  Ilmu yang  menambah rasa takut kepada ALLAH SWT.

Semua ilmu yang kita miliki haruslah kita pandang dalam sudut islam, sehingga bila kita menerapkan ilmu tersebut maka kita dapat memakai unsur-unsur baik di dalamnya dan membuang unsur-unsur  buruk sejauh mungkin. Unsur-unsur baik di dalam ilmu harus dipelihara karena itu akan menambah konteks keimanan kita, sehingga kita dapat menjadi manusia yang mampu menjaga pilar-pilar agama yang harus kita tegakkan terus menerus, sebaliknya, unsur-unsur buruk dalam ilmu harus kita buang, kita hanya diharuskan tahu kepada ilmu yang buruk agar kita menghindarinya sehingga  kita takut melakukannya karena ancaman dosa yang akan diganjar oleh ALLAH SWT.

Penjelasan terakhir saya mengenai ilmu, penuntutan ilmu jangan hanya sebatas penerimaan ijazah, satu hal yang harus diingat adalah amanat ilmu, yang saya maksud adalah amanat ilmu mengharuskan orang yang memiliki ilmu untuk berbagi ilmu terhadap orang lain maupun menerapkan ilmu yang baik tadi untuk kebutuhan orang banyak sehingga ilmu kita bermanfaat untuk mengalirkan pahala secara terus menerus sampai tiba datangnya hari akhir, amalan itu baru berhenti.

2. Muslim dan Muslimah mengambil jalan dakwah untuk menjadikan sebagian besar masyarakat muslim memiliki jiwa seperti para sahabat.

  •  Dakwah secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu da’a yad’u da’watan, yang berarti seruan, ajakan, dukungan, permohonan/ permintaan, 
jadi dari segi bahasa, suatu ajakan (lebih condong ke berbuat baik) saja sudah berarti bahwa kita berdakwah, dengan ajakan berbuat baik maka kita dapat membuat orang lain mempertimbangkan perilaku yang akan ia kerjakan dan berkemungkinan mengarah kepada hal yang baik.

  •   Dakwah secara terminologis(istilah) berarti ajakan/seruan kepada kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat (QS:YUNUS:25 dan AL:BAQARAH:25)
Dakwah secara istilah maknanya adalah kegiatan dimana terdapat Muslim yang sedang menjelaskan kepada sesamanya  tentang berbagai cara mencapai Surga yang dimiliki oleh ALLAH SWT.

  •    Dakwah secara syar’i(syariat agama) berarti kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain berdasarkan bashirah (ilmu) untuk meniti jalan ALLAH SWT. serta berjuang bersama meninggikan agama-Nya (QS:AL-BAQARAH:108)
Dakwah secara syariat agama memiliki arti lebih menyeluruh yaitu kegiatan yang digerakkan oleh seorang Ustadz atau pemuka agama yang memberikan kata-kata yang bertujuan mendekatkan muslim/muslimah yang mendengar kepada jalan ALLAH SWT.

Itu tadi adalah definisi dari dakwah, seseorang yang telah mendengar dakwah seharusnya langsung menerapkannya dalam kehidupan. Kita adalah khalifah, maka kita jangan hanya menikmati fasilitas yang diberikan ALLAH SWT. padanya, ALLAH SWT. menundukkan semua yang ada di langit dan di bumi semata-mata hanya untuk manusia sebagai fasilitas, maka yang harus kita lakukan adalah memakai fasilitas itu untuk menjalankan perintah ALLAH SWT. dengan sungguh-sungguh.

Pahala dakwah sangat besar: Barang siapa menyeru kepada kebaikan baginya, mendapatkan pahala orang yang mengikutinya tidak sedikitpun mengurangi pahala mereka.  Setiap orang membutuhkan dakwah, karena dakwah sebagai penghalang  pemungkaran yang selalu menggoda diri kita.

Pilar-pilar Agama yang harus ditegakkan seorang muslim yang baik:
-          Menjaga agama
-          Menjaga jiwa (darah dan kehormatan)
-          Menjaga harta
-          Menjaga amal

Kita harus melakukan dakwah dimanapun organisasinya, semua organisasi yang mampu membuat kita mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. maka itu adalah tempat yang dipenuhi keberkahan. Selama kita terus mencoba menyatukan umat menjadi orang-orang berpemahaman sahabat Rasulullah SAW. maka kita telah menjalankan tugas sebagai seorang mahasiswa muslim secara baik karena hal itu membantu terbinanya peradaban muslim di Indonesia.

Sebagai pendakwah kita harus mempunyai rumusan, rumusannya terdiri dari dua unsur, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah, rumusan tersebut amatlah ampuh untuk meluluhkan hati orang lain yang jauh dari agama, apalagi kalau ditambah pemahaman para sahabat.

Syarat Pelaksanaan Dakwah yang baik:

1. Kemurnian

Jangan mencampurkan unsur Agama dengan pemahaman kita yang belum terlalu kuat dan terkesan meraba-raba, gunakanlah unsur-unsur Al-Qur’an secara murni dan jauh dari kata-kata yang baru bersifat dugaan.

2. Berjamaah dan Terorganisir

Semakin banyak manusia yang berkumpul di suatu Masjid atau tempat lain yang bersih dari syirik, untuk berkumpul dan mendengarkan perkataan dari pemuka agama dan dengan waktu serta tujuan yang jelas, maka dakwah tersebut akan lebih efisien karena semakin banyak orang yang berubah menjadi lebih baik karena dakwah maka semakin baiklah kegiatan tersebut di mata ALLAH SWT.

3. Bermuatan Kebangkitan dengan Memberikan Kesadaran kepada Manusia akan Tugas dan Tujuan Kehidupan

Kebangkitan yang dimaksud adalah terus membuat muslim di dunia semakin baik dalam menerapkan agamanya dan menuntut ilmu yang lain, seperti masa kejayaan islam dulu dimana Ilmuwan muslim di dunia mampu memberikan sumbangsih terhadap kehidupan dunia global, contohnya dalam bidang kesehatan. Kesadaran para manusia akan tugas dan tujuan kehidupan yang dimaksud adalah sesuatu yang akan saya jelaskan, tugas manusia adalah menjaga keadaan alam agar terus indah dan subur, sementara tujuan manusia dalam kehidupan adalah mencari amalan sebanyak-banyaknya untuk memperoleh Surga di Akhirat kelak. Dalam kehidupan, manusia harus sadar untuk menjalankan tugas dan tujuannya tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hal yang dijelaskan oleh dakwah terus diamalkan dalam aktivitas selama hidupnya, sebagai contoh: selalu mengamalkan kebaikan, tidak lupa untuk sholat, selalu menunaikan zakat untuk membantu saudara-saudara di negara ini dari kesulitan, tidak lupa untuk berpuasa dengan menahan hawa lapar dan menahan indra-indra kita dari hal-hal yang dapat mengganggu iman kita lalu akhirnya menghilangkan amalan puasa kita  serta berbagai kegiatan yang mencirikan kita sebagai seorang Muslim/Muslimah yang ta'at.

Referensi:
-http://indocropcircles.wordpress.com/2013/08/28/krisis-suriah-awal-perang-dunia-ke-iii/
-Dakwah Ustadz Abdul Wahid Lc. M.E.I. di gedung Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia bersama
  radio fajri 99,3   Fm
-Dakwah Ustadz Wahyu Gumilang S.Pd.I. di gedung Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia bersama
  radio fajri 99,3 Fm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar