- Peta Perekonomian Indonesia
Aditya Siswantara
2021 2254
1EB09
Kementerian
Kelautan dan Perikanan mengatakan Indonesia rugi Rp 9,4 triliun tiap tahun
akibat praktek pencurian ikan di perairan Indonesia. Direktur Jenderal
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) Syahrin
Abdurrahman mengatakan, wilayah laut di Indonesia yang rawan penangkapan ikan
ilegal adalah Laut Natuna, Laut Arafuru, dan wilayah Utara Sulawesi.
“Karena itulah saat ini kami berfokus mengawasi tiga wilayah perairan itu. Tapi bukan berarti kami mengabaikan wilayah-wilayah perairan lain di Indonesia. Semua tetap kami awasi sesuai kemampuan,” tutur Syahrin dalam jumpa wartawan, di kantornya hari ini (12/4).
Sepanjang 2010, Kementerian Kelautan telah menangkap 140 kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia secara ilegal. Dari jumlah tersebut, hanya 34 kapal yang masih dalam kondisi siap pakai, sisanya sudah dalam kondisi rusak berat dan tenggelam.
“Tapi sampai sekarang ke-34 kapal itu status di pengadilan belum inkracht karena masih dalam penyidikan,” ujarnya. Kebanyakan pencurian ikan dilakukan oleh negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Sedangkan sejak Januari hingga April tahun ini, sudah ada 13 kapal ilegal asing yang tertangkap. Kasus penangkapan kapal ilegal terbaru terjadi pada Kamis (7/4) lalu di perairan Selat Malaka yang dilakukan oleh 2 kapal berbendera Malaysia di Zona Ekonomi Ekslusif dengan jumlah anak buah kapal 10 orang asal Thailand per kapal.
“Penangkapan ini hasil operasi kami bersama Badan Koordinator Keamanan Laut. Karena wilayah ZEE Indonesia berdasarkan peta laut nomor 353 tahun 2005, dan mereka melanggarnya,” kata Syahrin.
Dua kapal itu ditangkap karena memasuki ZEE Indonesia, menangkap ikan tanpa izin, dan menangkap ikan menggunakan alat tangkap trawl yang dilarang digunakan. “Trawl dilarang karena bisa merusak lingkungan dan bisa membunuh ikan-ikan kecil yang ada di laut. Ini tidak elok,” tuturnya.
Indonesia hanya memiliki 24 kapal pengawas di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, hanya 17 kapal yang dilengkapi dengan persenjataan standar. Karena itulah, dua kapal yang baru ditangkap oleh kementerian diusahakan bisa menjadi kapal hibah yang nantinya bisa digunakan sebagai kapal patroli.
“Kami sedang upayakan bisa memodifikasi kapal ikan yang ditangkap itu jadi kapal patroli. Tapi masih dalam kajian karena kapal itu ukurannya sekitar 68 GT (gross ton), dan masih dalam penyidikan di Belawan,” ungkapnya.
Yorfatrik, Direktur Kapal Pengawas Ditjen PSDKP menyebutkan saat ini ikan tangkapan yang berada dalam kapal ilegal tersebut belum dapat dihitung jumlah tonasenya, sebab masih diproses di pengadilan. “Tapi ikan-ikan itu masih terjamin kesegarannya karena disimpan dalam cold storage,” katanya dalam kesempatan sama.
Masalah perbatasan laut memang seringkali menjadi alasan maraknya praktik pencurian ikan. Yorfatrik menyebutkan, setidaknya Indonesia masih ada masalah perbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Singapura, dan Timor Leste.
“Pemerintah Indonesia lebih mendahulukan menyelesaikan wilayah-wilayah perbatasan darat, barulah perbatasan udara dan laut,” ujarnya.
Ke depan Kementerian akan meningkatkan pengawasannya melalui peningkatan koordinasi dengan lintas penegak hukum di laut, meningkatkan peran serta masyarakat, dan memperkuat kelembagaan pengawasan SDKP di daerah.
“Bakorkamla saat ini juga melakukan patroli rutin di wilayah Barat termasuk Selat Malaka, yang dibantu kapal KKP, Polri, dan dari Perhubungan,” kata Syahrin.
Langkah-langkah yang akan dan telah di tempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah :
1. Kondisi Geografis Indonesia
Letak geografis yakni letak suatu
daerah atau wilayah yang berada di permukaan bumi berdasarkan tempat
sekitarnya/batas-batas wilayahnya. Menurut letak geografisnya, Indonesia
terletak di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, dimana terbentang kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan
Benua Australia. Letak dan banyaknya pulau di Indonesia seharusnya dapat menjadi
kekuatan dan kesempatan. Kekuatan dan kesempatan itu dapat diraih jika
pulau-pulau yang sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya bisa
diolah dengan baik serta meng-implementasikan prinsip dari, oleh dan untuk
masyarakat banyak. Melalui kemampuan menggali dan memanfaatkan kekayaan alam
yang ada Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat dikembangkan
untuk komoditi perdagangan, baik untuk sektor lokal maupun untuk sektor internasional.
Keindahan dan keanekaragaman budaya kepulauan di Indonesia dapat menjadi sumber
pendapatan negara yang tertinggi lewat sektor industri pariwisata.
Berikut tempat wisata yang menjadi
tumpuan masyarakat Indonesia dalam meraih pendapatan, hal ini tidak terlepas
dari kondisi geografis Indonesia yang mumpuni:
A. Pulau Komodo
Pulau Komodo terletak di Nusa Tenggara Barat,yaitu bagian
timur Indonesia. Binatang yang tercatat sebagai reptil terbesar, bernama
Komodo, berada di pulau ini. Tempat ini merupakan lokasi wisata yang bagus bagi
wisatawan yang ingin merasakan petualangan alam dengan melihat Komodo.
Komodo ini biasa disebut wisatawan asing sebagai The Real Life Dragons.Bentuk permukaan pulau Komodo juga unik, ada padang gurun, rumput, maupun perbukitan. Sekitar 1200 spesies komodo hidup di pulau ini.
Komodo ini biasa disebut wisatawan asing sebagai The Real Life Dragons.Bentuk permukaan pulau Komodo juga unik, ada padang gurun, rumput, maupun perbukitan. Sekitar 1200 spesies komodo hidup di pulau ini.
B. Tangkuban Perahu
Salah satu gunung yang terletak di provinsi Jawa Barat,
Indonesia.Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung,dengan rimbun pohon pinus
dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai
ketinggian setinggi 2.084 meter.Bentuk gunung ini adalah Maar atau perisai yang
telah meletus 400 tahun lalu.
C. Pantai Pangandaran
Pantai Indah Pangandaran adalah
salah satu objek wisata pantai di Jawa Barat.Pantai ini terletak di Desa
Pananjung,Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis.
·
Pantainya
landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama
sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
·
Terdapat
pantai dengan hamparan pasir putih dan juga tersedia tim penyelamat wisata
pantai
·
Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan
kehidupan laut yang mempesona
Banyak event unik yang berada di Pangandaran, salah satunya
adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya
yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.
D. Pulau Bunaken
Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado,
yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian
dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Di sekitar pulau
Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional
Kelautan Manado Tua. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu
yang tertinggi di dunia.
Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektar dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektar, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektar dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektar, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
E. Pantai Senggigi
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di
Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang
tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan
merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali.
Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah ditengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.
Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah ditengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.
F. Danau Toba
Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran luas
100km x 30km di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengah danau ini
terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama
menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan
Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
G. Kuta (Bali)
Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah
selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di kabupaten Badung.
Daerah ini merupakan sebuah destinasi turis mancanegara yang sangat termasyhur.
Di Kuta sendiri banyak terdapat pertokoan, restoran dan tempat permandian serta
menjemur diri. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai Sunset Beach atau pantai matahari terbenam sebagai lawan dari
pantai Sanur. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Selain kekuatan dan kesempatan
Indonesia juga dapat memperoleh kelemahan dan ancaman di bidang ekonomi yang
disebabkan oleh beberapa hal yaitu masih banyaknya sebagian masyarakat
Indonesia yang hanya menikmati sedikit kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
Selain itu masih banyak pihak luar yang secara ilegal mengambil kekayaan alam
Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis memang sulit untuk
dilakukan pengawasan seperti biasa. Dengan demikian dituntut koordinasi dengan
pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia tersebut dan
pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkannya. Di pihak lain, banyak dan luasnya
pulau menuntut suatu bentuk perencanaan dan strategi pembangunan yang cocok
dengan keadaan geografis Indonesia tersebut. Strategi berwawasan ruang yang
diterapkan pemerintah tampaknya sudah cukup tepat untuk mengatasi masalah ini.
Berikut
kasus dimana Indonesia merugi karena letak geografis yang tidak diawasi dengan
baik:
“Karena itulah saat ini kami berfokus mengawasi tiga wilayah perairan itu. Tapi bukan berarti kami mengabaikan wilayah-wilayah perairan lain di Indonesia. Semua tetap kami awasi sesuai kemampuan,” tutur Syahrin dalam jumpa wartawan, di kantornya hari ini (12/4).
Sepanjang 2010, Kementerian Kelautan telah menangkap 140 kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia secara ilegal. Dari jumlah tersebut, hanya 34 kapal yang masih dalam kondisi siap pakai, sisanya sudah dalam kondisi rusak berat dan tenggelam.
“Tapi sampai sekarang ke-34 kapal itu status di pengadilan belum inkracht karena masih dalam penyidikan,” ujarnya. Kebanyakan pencurian ikan dilakukan oleh negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Sedangkan sejak Januari hingga April tahun ini, sudah ada 13 kapal ilegal asing yang tertangkap. Kasus penangkapan kapal ilegal terbaru terjadi pada Kamis (7/4) lalu di perairan Selat Malaka yang dilakukan oleh 2 kapal berbendera Malaysia di Zona Ekonomi Ekslusif dengan jumlah anak buah kapal 10 orang asal Thailand per kapal.
“Penangkapan ini hasil operasi kami bersama Badan Koordinator Keamanan Laut. Karena wilayah ZEE Indonesia berdasarkan peta laut nomor 353 tahun 2005, dan mereka melanggarnya,” kata Syahrin.
Dua kapal itu ditangkap karena memasuki ZEE Indonesia, menangkap ikan tanpa izin, dan menangkap ikan menggunakan alat tangkap trawl yang dilarang digunakan. “Trawl dilarang karena bisa merusak lingkungan dan bisa membunuh ikan-ikan kecil yang ada di laut. Ini tidak elok,” tuturnya.
Indonesia hanya memiliki 24 kapal pengawas di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, hanya 17 kapal yang dilengkapi dengan persenjataan standar. Karena itulah, dua kapal yang baru ditangkap oleh kementerian diusahakan bisa menjadi kapal hibah yang nantinya bisa digunakan sebagai kapal patroli.
“Kami sedang upayakan bisa memodifikasi kapal ikan yang ditangkap itu jadi kapal patroli. Tapi masih dalam kajian karena kapal itu ukurannya sekitar 68 GT (gross ton), dan masih dalam penyidikan di Belawan,” ungkapnya.
Yorfatrik, Direktur Kapal Pengawas Ditjen PSDKP menyebutkan saat ini ikan tangkapan yang berada dalam kapal ilegal tersebut belum dapat dihitung jumlah tonasenya, sebab masih diproses di pengadilan. “Tapi ikan-ikan itu masih terjamin kesegarannya karena disimpan dalam cold storage,” katanya dalam kesempatan sama.
Masalah perbatasan laut memang seringkali menjadi alasan maraknya praktik pencurian ikan. Yorfatrik menyebutkan, setidaknya Indonesia masih ada masalah perbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Singapura, dan Timor Leste.
“Pemerintah Indonesia lebih mendahulukan menyelesaikan wilayah-wilayah perbatasan darat, barulah perbatasan udara dan laut,” ujarnya.
Ke depan Kementerian akan meningkatkan pengawasannya melalui peningkatan koordinasi dengan lintas penegak hukum di laut, meningkatkan peran serta masyarakat, dan memperkuat kelembagaan pengawasan SDKP di daerah.
“Bakorkamla saat ini juga melakukan patroli rutin di wilayah Barat termasuk Selat Malaka, yang dibantu kapal KKP, Polri, dan dari Perhubungan,” kata Syahrin.
Indonesia memiliki iklim tropis basah
yang disebabkan oleh angin muson barat dan muson timur. Iklim yang dimiliki ini
menjadikan Indonesia cuma melewati dua musim yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Kondisi iklim ini menjadikan beberapa produk dari hasil bumi ataupun
dari industri bersifat sangat spesifik. Dengan ini dibutuhkan upaya untuk
memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut guna mendapatkan porsi besar di
pasar lokal maupun dunia.
Indonesia adalah negara yang dengan kekayaan
bahan tambang dan sejarah telah mencatat bahwa salah satu jenis tambang kita yaitu
minyak bumi pernah menjadikan Negara
Indonesia meraih dana sangat besar untuk
pembangunan, sehingga pada saat itu pemerintah berani menargetkan pertumbuhan
ekonomi sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meski kini minyak bumi tak lagi
menjadi primadona dan andalan dalam komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia
masih banyak mempunyai hasil tambang yang dapat memegang peran sebagai salah
satu sumber terbesar untuk devisa negara menggantikan minyak bumi. Selain
minyak bumi, Indonesia juga mempunyai hasil tambang lainnya seperti bijih besi,
timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan masih banyak lainnya.
Bukti
Indonesia sebagai negara dengan hasil tambang yang dapat diandalkan:
Lahir di bumi pertiwi Indonesia merupakan keberuntungan yang sangat luar
biasa. Di negeri beribu pulau ini, tersembunyi banyak kekayaan yang sangat
besar jumlah dan nilainya. Di muka Bumi yang terletak di Asia Tenggara ini, terhampar
tanah yang senantiasa subur pada sepanjang
tahun, hutan yang sangat lebat dan tidak terhitung keanekaragaman flora dan
fauna. Di perut buminya, jutaan bahkan milyaran bahan tambang tertanam, baik
yang sudah di eksplorasi, eksploitasi maupun yang masih belum tersentuh
sedikitpun.
Kegiatan pertambangan merupakan kombinasi dari eksplorasi (pencarian barang
tambang), eksploitasi (pengambilan barang tambang), pemurnian dan kegiatan
pasca pertambangan. Barang tambang merupakan kekayaan yang tidak dapat
diperbarui. Kekayaan ini tersebar di pulau-pulau Indonesia dan seharusnya bisa
menyejahterakan orang yang hidup di atasnya. Tidak dapat diperbarui karena
barang tambang ini bila kita ambil terus-menerus, tidak akan kembali seperti semula
atau akan habis. Dalam APBN, sektor pertambangan merupakan penyumbang devisa
yang lumayan besar setiap tahunnya.
Kekayaan Tambang Bumi Indonesia
Batubara merupakan barang tambang yang sampai sekarang merupakan primadona
sumber devisa Indonesia. Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara nomor satu
terbesar pengekspor batubara di dunia mengalahkan Amerika Serikat, China dan
India, dan hanya kalah dari Australia. Sebetulnya, keadaan ini membuat kita
miris. Bila kita melihat dalam kacamata dunia, cadangan batubara Indonesia
hanya sebesar 0.6% cadangan batubara dunia. Bagaimana mungkin, negara dengan
potensi batubara yang hanya kurang sari satu persen ini, menjadi eksportir
terbesar kedua di dunia.
Negara
|
Cadangan (Mt)
|
Produksi (Mt)
|
Eksport (Mt)
|
China
|
62.200
|
2831
|
-
|
USA
|
108.501
|
849
|
34
|
India
|
56.100
|
509
|
-
|
Indonesia
|
1.520
|
373
|
309
|
Australia
|
37.100
|
199
|
144
|
Russia
|
49.088
|
178
|
110
|
Kazakhstan
|
21.500
|
98
|
33
|
Sumber: World Coal Index 2012,
batubara berjenis steam coal.
Keresahan ini sungguh beralasan. Bila kita tidak memikirkannya, maka 20 tahun
lagi mungkin kita akan menjadi need importir batubara. Cadangan kita
akan habis dan energi yang dibutuhkan negara ini tidak tahu dari mana supply-nya.
Hamparan timah di pulau Bangka dan Belitung juga merupakan kekayaan yang tidak
terhingga. Nikel di pulau Sulawesi juga tidak terhingga jumlahnya.
Berkubik-kubik batubara di pulau Kalimantan, apalagi berton-ton pasir besi di
pantai selatan Sumatera, Jawa dan Lombok belum termanfaatkan dengan benar.
Semua barang itu memerlukan pengelolaan yang benar. Tanpa pengelolaan yang
benar, bukan untung, tapi buntung yang kita dapat.
Wilayah Indonesia yang menempati
posisi sangat strategis yaitu terletak diantara dua benua dan dua samudra
dengan segala perkembangannya. Sejak sebelum kemerdekaan-pun Indonesia telah
menjadi tempat singgah dan transaksi antar kedua benua dan benua-benua lainnya.
Dengan letak yang sangat strategis tersebut kita harus dapat memanfaatkannya
sehingga lalu lintas ekonomi yang terjadi menghasilkan sesuatu yang positif
bagi kegiatan perekonomian di Indonesia.
Hal yang harus diwujudkan tentunya adalah kelengkapan sarana telekomunikasi,
perdagangan, pelabuhan laut, udara, serta infrastruktur lainnya. Andai saja
kita dapat mengelola dengan baik, Batam sebagai wilayah yang paling berpotensi
sebagai pusat transaksi barang dagang di Asia akan menjadi salah satu tempat
paling berpengaruh dalam beberapa tahun ke depan.
2. Mata Pencaharian Masyarakat
Indonesia
Indonesia adalah negara agraris dimana
persentase terbesar penduduknya tinggal di daerah pedesaan dan hanya persentase
kecil saja yang menetap di daerah perkotaan. Hal ini menjadi cerminan bahwa sebagian
besar penduduk Indonesia mata pencaharian pokoknya adalah bertani yang
meliputi: perkebunan, pertanian, peternakan, perburuan, kehutanan dan perikanan. Hal ini terlihat juga dalam
keseluruhan Produksi Domestik Bruto (PDB) dimana sektor pertanian memegang
peranan yang paling besar apabila dibandingkan dengan sektor lainnya di luar
sektor pertanian terhadap keseluruhan nilai PDB. Yang perlu diwaspadai dalam
sektor pertanian ini adalah kenyataan bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor
ini relatif tidak mempunyai nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak bisa menyaingi
komoditi yang dihasilkan sektor industri sehingga sebagian masyarakat Indonesia
yang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal oleh rekannya
yang bekerja dan mempunyai jaringan dan fasilitas di sektor industri (kota).
Penduduk
Indonesia sebagian besar pencaharian pokoknya adalah bertani dikarenakan Indonesia
tanahnya subur dan sebagian besar dari masyarakat bertempat tinggal di
pedesaan. Mereka memilih bertani karena lahan yang subur menjanjikan sehingga
apa yang tanam akan tumbuh dengan baik pada musim yang tepat.
Penduduk 15 Tahun Ke
Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2004 - 2012
| |||||
No.
|
Lapangan Pekerjaan Utama
|
2011
| |||
Februari
|
Agustus
| ||||
1
|
Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
|
42,475,329
|
39,328,915
| ||
2
|
Pertambangan dan
Penggalian
|
1,352,219
|
1,465,376
| ||
3
|
Industri
|
13,696,024
|
14,542,081
| ||
4
|
Listrik, Gas dan Air
|
257
|
240
| ||
5
|
Konstruksi
|
5,591,084
|
6,339,811
| ||
6
|
Perdagangan, Rumah
Makan dan Jasa Akomodasi
|
23,239,792
|
23,396,537
| ||
7
|
Transportasi,
Pergudangan dan Komunikasi
|
5,585,124
|
5,078,822
| ||
8
|
Lembaga Keuangan, Real
Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
|
2,058,968
|
2,633,362
| ||
9
|
Jasa Kemasyarakatan,
Sosial dan Perorangan
|
17,025,934
|
16,645,859
| ||
10
|
Lainnya
|
-
|
-
| ||
Total
|
111,281,744
|
109,670,399
|
3.
Sumber Daya Manusia
Sebagai
salah satu negara yang masih berkembang, Indonesia memang diterpa masalah
kualitas sumber daya manusia, antara lain:
· Pertumbuhan penduduk
cenderung tinggi
· Penyebaran yang masih kurang
merata sehingga penduduk belum mengelola beberapa tempat yang berpotensi dapat
memberikan penghasilan yang jauh lebih baik.
· Kurang setaranya komposisi dan
struktur umur penduduk, yang ditandai dengan besarnya jumlah penduduk yang
berusia muda serta mutu penduduk yang masih relatif rendah dan belum ada
peningkatan signifikan.
Pertumbuhan penduduk dengan angka yang
tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi negara, jika tidak diikuti dengan
peningkatan produksi dan efisiensi di bidang lainnya. Adapun tindakan-tindakan yang dapat dan telah
dilakukan pemerintah yakni :
· Meningkatkan mutu sumber
daya manusia (melalui pendidikan formal maupun informal) yang telah ada, sehingga bisa membantu dalam
hal peningkatan produktifitas untuk mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.
· Melaksanakan program
keluarga berencana. Dengan program ini diharapkan laju pertumbuhan bisa
terkendali. Dengan program ini pula, pemerintah ingin menjelaskan dan
meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa memiliki banyak anak akan memberi konsekuensi ekonomis yang lebih berat.
Penyebaran
penduduk yang tidak merata membuat kekuatan ekonomi antar pulau menjadi tidak
setara. Akibat lanjutnya adalah terjadinya ketimpangan daerah miskin dan daerah
kaya. Daerah yang tampak menguntungkan (khususnya Pulau Jawa) akan menjadi
serbuan dan perpindahan penduduk dari daerah lainnya.
Tidak
seimbangnya beban penduduk antara daerah itu akan berdampak terpusatnya modal
di daerah tertentu saja. Dampak lainnya adalah mengumpulnya tenaga kerja di
Pulau Jawa sehingga persaingan tenaga kerja (Penawaran) menjadi sangat tinggi.
Rendahnya tingkat upah akan berakibat timbulnya kesengsaraan dan pengangguran
dan tentu saja masalah kriminalitas akan semakin menggejala. Maka secara tidak
langsung kondisi ini akan menyebabkan turunnya pertumbuhan industri dan secara
otomatis akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara nasional. Tindakan yang
dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah:
1) Penyelenggaraan program
transmigrasi, sehingga akan terjadi pemerataan sumber daya ke daerah-daerah
yang masih membutuhkan. Dengan program ini diharapkan para peserta transmigran
dapat meninggalkan ketidak-produktif-an mereka, justru mereka mempunyai
kesempatan memperbaiki ekonomi mereka dengan mengembangkan daerah baru yang
mereka tempati.
2) Memperbaiki dan
menciptakan lapangan-lapangan kerja baru di daerah-daerah tertinggi sehingga
penduduk sekitar tidak perlu ke kota atau ke Pulau Jawa untuk bisa bekerja.
Dengan demikian arus urbanisasi dari desa ke kota, dari luar ke pulau jawa
dapapt di kurangi.
Komposisi
pendudukan yang tidak seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan
produksi menjadi tidak lancar. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan
secepatnya untuk membekali dan mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda di
Indonesia dengan pendidikan formal maupun informal, dengan ketrampilan dan
pengetahuan yang sifatnya mendesak.
Langkah-langkah yang akan dan telah di tempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah :
· Meninjau
kembali sitem pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum (general), untuk
dapat lebih disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus yang lebih sesuai dengan
tuntutan pembangunan.
· Menciptakan
sarana dan prasarananya pendidikan yang lebih mendukung langkah pertama.
Adapun
sasaran kebijaksanaan tenaga kerja di Indonesia meliputi hal-hal berikut :
1) Memperluas lapangan kerja untuk
dapat menyerap pertambahan angkatan kerja baru dan mengurangi tingkat
pengangguran,
2) Membina angkatan kerja baru
yang memasuki pasar melalui latihan ketrampilan untuk berusaha sendiri maupun
untuk mengisi lapangan kerja yang tersedia.
3) Membina dan melindungi para
pekerja melalui mekanisme hubungan kerja yang di jiwai oleh Pancasila dan UUD
1945 (Hubungan Industrial Pancasila), memperbaiki kondisi-kondisi dan
lingkungan kerja agar sehat dan aman serta meningkatkan kesejahteraan pekerja.
4) Meningkatkan peranan pasar
kerja, agar penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja dapat menunjang
kegiatan pembangunan.
5) Memperlambat lajunya
pertumbuhan penduduk dan meningkatkan mutu tenaga kerja melalui usaha pembinaan
dan pengembangan sumber daya manusia sebagai bagian dari perencanaan tenaga
kerja terpadu,
4.
Investasi
Investasi
sangat penting dalam pembangunan infrastruktur baik berupa dana maupun tenaga
ahli.
Untuk memperoleh suatu pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal
dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting.
Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat, perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat, perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
· Lebih
mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga sacara absolut dapat
meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
· Mengusahakan
adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya
untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas
· Menciptakan
iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga
makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
· Lebih
menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama
kredit untuk golongan ekonomi, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama
dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.
Referensi:
Referensi:
- http://daniel-isrofi.blogspot.com/2012/06/perekonomian-indonesia-bab-3.html
- http://zakyways.blogspot.com/
- http://ireneaulia.blogspot.com/
- http://davidfebriawan.blogspot.com/2012/04/10-tempat-wisata-andalan-indonesia.html
- http://tarunafadillah.wordpress.com/tag/barang-tambang/
- http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=06¬ab=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar